Berdasarkan data Internet Movie Database (IMDb), setidaknya ada sembilan film yang ditayangkan resmi di Indonesia pada September 2023. Deretan film tersebut mulai dari The Nun II, Sleep Call, Orpa, Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul, Petualangan Sherina 2 hingga Di Ambang Kematian.
Pada bulan September 2023 ini, industri perfilman kembali menyuguhkan sejumlah film yang menarik untuk ditonton, seperti The Expendables 4 dan The Nun II. Berikut ini sejumlah film yang akan tayang pada bulan September lengkap dengan sinopsis singkatnya.
Menjelang akhir tahun, film-film baru dari berbagai genre mulai bermunculan, seperti thriller, horor, hingga komedi. Dikutip dari laman resmi Bioskop XXI, berikut ini enam film yang akan tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada bulan September 2023 mulai dari A Haunting in Venice hingga The Expendables 4.
6 Film Tayang Bulan September 2023
1. A Haunting in Venice
Film A Haunting in Venice ini merupakan film dengan genre drama dan crime berlatar Kota Venice. Film ini menceritakan pasca Perang Dunia II, Hercule Poirot yang diperankan oleh Kenneth Branagh menerima undangan untuk menghadiri acara pemanggilan arwah. Mantan detektif ini akhirnya kembali bereaksi setelah salah satu tamu terbunuh.
Tanggal rilis: 13 September 2023
2. Aku Tahu Kapan Kamu Mati - Desa Bunuh Diri
Film ini menceritakan seorang perempuan bernama Siena yang memiliki kemampuan untuk melihat tanda kapan seseorang akan mati. Puncaknya ketika Siena dan teman-temannya pergi ke suatu desa yang setiap menjelang musim panen selalu terjadi percobaan bunuh diri. Di desa tersebut, Siena tidak bisa menggunakan kemampuannya untuk melihat tanda-tanda kematian.
Tanggal rilis: 14 September 2023
3. The Nun II
Film berlatar tahun 1956 ini bermula dari pembunuhan seorang pendeta yang mengharuskan Suster Irene sekali lagi berhadapan dengan kekuatan jahat yang sangat besar, Valak sang biarawati iblis, demi kedamaian hidupnya serta orang-orang di sekitarnya. Melanjutkan kisah The Nun I, ternyata iblis tersebut bersembunyi di tubuh Maurice yang merupakan teman dari Suster Irene.
Tanggal rilis: 6 September 2023
4. Orpa
Film ini menceritakan seorang gadis Papua, Orpa, yang akan dinikahkan oleh ayahnya dengan seorang yang kaya dari Jayapura. Namun, dia memutuskan untuk melarikan diri untuk mengejar mimpinya bersekolah di Wamena, di mana dia ingin banyak belajar tentang efek medis dari tanaman Papua. Dalam perjalanannya, dia bertemu seorang musisi asal Jakarta yang kemudian setuju untuk membawanya ke Wamena. Namun, perjalanan mereka mengalami kesulitan karena ayah Orpa mengejar mereka dan menuduh Ryan kabur dari kasus pembunuhan.
Tanggal rilis: 7 September 2023
5. Kisah Tanah Jawa Pocong Gundul
Film horor Indonesia yang disutradarai oleh Awi Suryadi (sebelumnya menggarap film KKN di Desa Penari dan Danur 3) ini menceritakan tentang pocong gundul yang semasa hidupnya adalah dukun sakti. Pocong tersebut terus meneror tokoh bernama Hao karena kemampuannya yang berhasil menyelamatkan Sari, seorang siswi SMK yang sempat hilang karena diculik Pocong Gundul. Karena Pocong Gundul terus bergentayangan dan memakan banyak korban, Hao terdorong untuk menghentikan rencana jahat Pocong Gundul, meski nyawa menjadi taruhannya.
Tanggal rilis: 21 September 2023
6. The Expendables 4
Film yang tengah mencuri perhatian hingga trending di YouTube ini melibatkan aktor asal Indonesia, yakni Iko Uwais di antara aktor dan aktris dunia seperti Jason Statham, Sylvester Stallone, dan Dolph Lundgren.
Film ini menceritakan tentang perang yang terjadi antara grup tentara dengan pasukan elit melawan para penjahat. Iko Uwais disini memerankan tokoh antagonis, yaitu sebagai mantan perwira militer yang memperdagangkan senjata-senjata tentara. Misi kelompok The Expendables kali ini berusaha mencegah perang dunia ke-3 dengan rela mempertaruhkan nyawa demi kesuksesan misi.
Tanggal rilis: 22 September 2023
Itulah enam film yang akan tayang di bulan September 2023, jangan lewatkan kesempatan untuk menonton film favoritmu dan sampai jumpa di bioskop, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Novi Vianita peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video "Soal Jadi Cawapres Ganjar, Sandi: Ibarat Pengantin Tinggal Tunggu Restu" [Gambas:Video 20detik] (apl/dil)
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi mendorong berkembangnya sektor ekonomi kreatif industri film. Sebab, peluang dunia film masih sangat terbuka di tengah perkembangan teknologi informasi.
Salah satunya di Kota Sukabumi melalui pelatihan keterampilan kerja sinematografi bagi pemuda Sukabumi Angkatan II Tahun 2023 digelar Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi di Hotel Balcony, Kamis (31/8/2023). Program pengembangan kapasitas daya saing kepemudaan ini dibuka langsung Wali Kota Sukabumi Achmad dan didampingi Kepala Disporapar Kota Sukabumi Tejo Condro Nugroho.
''Kegiatan ini angkatan kedua sebagai salah satu wujud lakukan pembinaan dan ekplore kemampuan berbasiskan anggaran dari pemerintah pusat,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Sumber dana dari Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Fahmi mengatakan ke depan generasi muda akan menghadapi tiga hal yakni Ekonomi digital, ekonimi kreatif, dan ekonomi hijau. Pertama ekonomi digital, hari ini tidak bisa lepas dari digitalisasi yakni penggunaan teknologi.
Kedua ekonomi kreatif yakni Sinematografi bagian Subsektor ekonomi kreatif yang bertahan di era pandemi adalah ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif dengan jadi sutradara, penulis muda, penulis naskah dan editor muda film. Terakhir ekonomi hijau harus ditumbuhkan. Pemerintah mendorong kendaraan hybrid dan listrik dan membuka ruang terbuka hijau.
Fahmi juga menekankan, peran penting film di era kemajuan teknologi informasi yakni hiburan, inspirasi, dan wirausaha. Sehingga film menyimpan peluang bisnis yang potensial.
Fahmi mengatakan, penonton film di bioskop mulai meningkat pascapandemi 2022 dan 2023. Kini, industri film diminati tidak hanya di bioskop tapi di media lain.
Dalam momen ini ada tiga hal pelatihan yakni pertama pra produksi, produksi dan pasca produksi. ''Pelatihan sinematografi ini membedah naskah film, syutikg, editing, proses produksi mulai pra dan pasca produksi,'' ungkap Fahmi. Mari buat bangga dan membahagiakan warga dengan bangkitkan potensi pemuda.
Kepala Bidang Kepemudaaan Disporapar Kota Sukabumi Sulaeman mengatakan, pelatihan ini upaya mengembangkan bakat dan minat generasj muda dalam perfilman. Kelanjutan keberhasilan sinematografi angkatan pertama lalu.
Dengan melihat potensjibesar generasu muda yang kreatif diharapkan memberikan pemahaman teknik sinematografi dan produksi dan pascaproduksi. Saat ini terjadi pergeseran film jadi media utama dan banyak pemuda berkontribhsi dalam karya audio visial pembuat konten dan dibalik layar.
Pelatihan ini kata Sulaeman jadi wadah aspek tekhnik dan artistik mendukung ekonomi kreatif seni budata lokal. Selain itu membangun jaringan sesama pecinta dan pembuatan industri film.
''Mendapatkan pengalaman dan peningkatan skill jadi wirausaha muda di bidang sinematografi,'' cetus Sulaeman. Peserta kegiatan sebanyak 30 orang yang merupakan anggota komunitas dan pelajar serta mahasiswa miliki minat sinematografi berusia 16-30 tahun.
Liputan6.com, Bandung - "His Only Son", film bertema sejarah telah resmi tayang pada hari ini, Rabu (30/8/2023) di seluruh bioskop Indonesia. Film ini diproduksi oleh Commissioned Pictures dan RockBridge Productions.
Diketahui film ini telah tayang perdana pada Maret 2023 di Amerika Serikat. Namun, baru resmi masuk ke Indonesia pada Agustus tahun ini.
Kisahnya diambil dari kehidupan Abraham atau dikenal juga sebagai Nabi Ibrahim di antara umat Muslim.
Film His Only Son mempunyai durasi sekitar 1 jam 45 menit dan dapat disaksikan untuk penonton berusia 13 tahun ke atas.
Film yang disutradarai oleh David Helling ini diperankan oleh Nicolas Mouawad, Sara Seyed, hingga Edaan Moskowitz. Berikut adalah sinopsis dan daftar pemeran film His Only Son.
2 dari 3 halaman
Sinopsis
Film His Only Son akan menceritakan kisah tentang salah satu peristiwa kontroversial dalam kitab suci Perjanjian Lama di mana Abraham diperintahkan Tuhan untuk mengorbankan anaknya Isaac di Gunung Moria.
Saat itu, dalam perjalanan menuju lokasi pengorbanan bersama Isaac dan kedua asistennya, Abraham teringat akan dirinya dan Sarah yang bertahun-tahun mengharapkan kelahiran dari anak laki-laki yang sudah dijanjikan, yang saat ini harus berbaring di meja persembahan.
3 dari 3 halaman
Daftar Pemeran His Only Son
Melansir dari laman Imdb berikut ini adalah daftar pemeran untuk film His Only Son:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film superhero terbaru dari Marvel Cinematic Universe (MCU), The Marvels, dijadwalkan tayang di bioskop mulai 10 November 2023. Film ini akan menggabungkan tiga pahlawan super wanita yakni Captain Marvel (Brie Larson), Monica Rambeau (Teyonah Parris), dan Ms Marvel (Iman Vellani).
Mereka akan "dipaksa" untuk bekerja sama dalam menghadapi villain yang berbahaya. Kabarnya, The Marvels akan menjadi film dengan durasi terpendek dalam waralaba ini. Namun demikian MCU belum memberikan pernyataan resmi terkait berapa lama durasi The Marvels.
Berbicara soal durasi, MCU sebetulnya cukup banyak membuat film superhero yang durasinya kurang dari dua jam. Berikut tujuh film MCU yang berdurasi pendek seperti dilansir Insider, Rabu (30/8/2023):
1. The Incredible Hulk
Film The Incredible Hulk memiliki durasi satu jam 52 menit. The Incredible Hulk saat ini memegang predikat sebagai film terpendek di MCU.
Dirilis pada 2008, ini merupakan film kedua dari seri ini, dan merupakan kisah asal mula Hulk. Aktor Edward Norton memerankan karakter tituler, namun kemudian digantikan oleh Mark Ruffalo. Film ini juga merupakan film dengan pendapatan terendah di MCU.
2. Thor: The Dark World
Film Thor: The Dark World memiliki durasi satu jam 52 menit. Dalam sekuel yang tayang pada 2013, Jane (Natalie Portman) secara tidak sengaja membangkitkan kembali energi keabadian Malektikh, sehingga Thor (Chris Hemsworth) harus kembali ke bumi untuk menyelamatkannya. Para bintang dari film pertama, termasuk Tom Hiddleston, Kat Dennings, Jaimie Alexander, Anthony Hopkins, Idris Elba, dan Stellan Skarsgard, semuanya muncul di sekuel ini.
3. Doctor Strange
Film Doctor Strange memiliki durasi satu jam 55 menit. Film tahun 2016 ini memperkenalkan Benedict Cumberbatch ke MCU saat ia menjadi penyihir yang kuat, Doctor Strange. Benedict Wong, Rachel McAdams, Mads Mikkelsen, Chiwetel Ejiofor, dan Tilda Swinton juga membintangi film ini.
4. Thor
Film Thor juga memiliki durasi satu jam 55 menit. Thor yang tayang perdana pada 2011 merupakan perjalanan pertama Chris Hemsworth sebagai Dewa Petir. Thor dikirim ke bumi untuk membuktikan apakah dia layak mendapatkan kekuatannya. Di film ini, Hiddleston berperan sebagai penjahat Loki.
5. Ant-Man
Ant-Man memiliki durasi satu jam 57 menit. Dibintangi oleh Paul Rudd sebagai Scott Lang, film yang tayang perdana pada 2015 ini mengisahkan tentang seorang pria (Rudd) yang bisa menjadi pahlawan super setelah memakai kostum yang memungkinkannya mengubah ukuran tubuh. Film ini juga dibintangi oleh Evangeline Lilly, Michael Douglas, Michael Pena, dan lainnya.
6. Ant-Man and the Wasp
Film Ant-Man and the Wasp memiliki durasi satu jam 58 menit. Dalam sekuelnya, Scott Lang (Rudd) membantu Hank Pym (Douglas) dan Hope Van Dyne (Lilly) untuk menyelamatkan Janet Van Dyne (Michelle Pfeiffer), istri Pym dan ibu Van Dyne. Laurence Fishburne dan Hannah John-Kamen juga membintangi sekuel ini.
7. Thor: Love and Thunder
Thor: Love and Thunder memiliki panjang durasi satu jam 59 menit. Dalam film Thor keempat, Jane (Portman) akhirnya menjadi pahlawan super dan bekerja sama dengan Thor (Hemsworth) untuk menghentikan Gorr (Christian Bale), alien yang bertekad untuk membunuh semua dewa. Kat Dennings, Jaimie Alexander, Tessa Thompson, dan Taika Waititi mengulangi peran mereka dalam film ini.
Sepuluh film Indonesia terbaru berhasil merajai layar lebar dan menjadi film Indonesia terlaris pada paruh pertama 2023 jika dihitung berdasarkan jumlah penonton.
Daftar ini dibuat berdasarkan keterangan pers dari XXI yang dihimpun melalui situs filmindonesia.or.id per Senin (28/8).
Film horor masih menguasai sebagian besar daftar tersebut, sebut saja Sewu Dino, Waktu Maghrib, Khanzab, hingga Suzzanna: Malam Jumat Kliwon.
Sewu Dino masih menjadi film yang menduduki peringkat pertama film Indonesia terlaris sepanjang 2023 dengan lebih dari 4,8 juta penonton.
Sementara, Suzzanna: Malam Jumat Kliwon yang baru tayang pada awal Agustus lalu sukses merangsek ke posisi ketiga berkat perolehan 2 juta lebih penonton.
Berikut 10 film Indonesia terlaris pada paruh pertama 2023.
Sewu Dino hingga kini masih menempati posisi pertama film Indonesia terlaris hingga paruh pertama 2023.
Berdasarkan data terbaru pada Senin (28/8), Sewu Dino berhasil mengumpulkan 4.886.406 penonton selama49 hari penayangan sebelum turun layar.
Sewu Dino mengisahkan Sri (Mikha Tambayong), seorang perempuan desa yang mendapat pekerjaan sebagai perawat di sebuah keluarga. Ia harus mengurus seorang anak yang sakit karena kena santet Sewu Dino.
Mereka tidak bisa lari dari gubuk tersebut karena terikat perjanjian mistis dengan Mbah Karsa Atmojo, dan mereka harus selesaikan ritual sampai hari ke-1000. Jika melanggar, kematian menanti mereka.
Waktu Maghrib sesungguhnya menguasai box office Indonesia pada awal 2023 sebelum Sewu Dino tayang. Film arahan Sidharta Tata ini berhasil bertahan di bioskop sekitar dua bulan sejak tayang perdana pada 9 Februari.
Film ini akhirnya bergeser ke tempat kedua setelah mengumpulkan 2.403.711 penonton sebelum turun layar pada April 2023.
Waktu Maghrib menceritakan Adi (Ali Fikry), Saman (Bima Sena), dan Ayu (Nafiza Fatia Rani) yang tinggal di Desa Jatijajar, sebuah desa terpencil di Jawa Tengah. Adi dan Saman sering terlambat masuk sekolah karena kerap membantu keluarga kerja di ladang.
Sehingga, keduanya sering dihukum Bu Woro (Aulia Sarah), guru mereka yang disiplin dan galak. Suatu hari, kekesalan Adi dan Saman terhadap Bu Woro memuncak dan menyumpahi gurunya agar mati saja. Sumpah ini terucap bersamaan dengan berkumandangnya adzan Maghrib.
Tak lama sesudahnya, Bu Woro meninggal secara mengenaskan. Sejak itu, Adi dan Saman mengalami teror supranatural yang mengerikan.
Godzilla adalah sosok monster raksasa fiksi legendaris asal Jepang yang pertama kali diproduksi menjadi film oleh Toho Film Company Ltd pada 1954.
Nama Godzilla merupakan gabungan dari Gorilla dan Kujira yang menggambarkan ukuran, kekuatan, dan hidup di air. Untuk memahami alur ceritanya, kamu harus menonton sesuai urutan film Godzilla.
Film Godzilla menceritakan tentang makhluk yang mengalami mutasi akibat radiasi bom dan berubah menjadi monster. Di Jepang sendiri, Godzilla telah diproduksi menjadi puluhan judul film, sejak 1954 hingga 2018.
Banyaknya film Godzilla yang pernah diproduksi pastinya membuat bingung para penonton yang baru ingin mengikuti kisahnya.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut urutan film Godzilla di tahun 1998 hingga 2021, serta daftar film yang diproduksi Jepang dari masa ke masa yang dibagi dalam beberapa periode.
Urutan Film Godzilla 1998-2021
Ada lima film Godzilla yang diadaptasi dari film asli versi Jepang. Berikut urutannya.
1. Godzilla (1998)
Urutan film Godzilla, monster raksasa legendaris asal Jepang (TriStar Pictures, Inc. via IMDb)
Disutradarai oleh Roland Emmerich, film Godzilla ini menceritakan kisah para ilmuwan dan pihak militer yang harus berurusan dengan Godzilla.
Film ini menceritakan tentang sebuah kapal nelayan Jepang yang tiba-tiba diserang monster raksasa mengerikan saat sedang berlayar.
Dari sekian banyak kru kapal, hanya sang kapten yang berhasil lolos dari kejadian tragis tersebut. Sejak kejadian itu, pihak militer pun mulai melakukan penyelidikan dan menemukan sebuah jejak kaki besar.
2. Godzilla (2014)
Film Godzilla yang dirilis tahun 2014 ini merupakan garapan sutradara Gareth Edwards. Film ini juga menjadi proyek pertama dari MonsterVerse yang diproduksi Legendary Pictures.
Godzilla (2014) menceritakan tentang seorang tentara yang berusaha pulang ke rumahnya. Namun hal tersebut menjadi sangat sulit sebab ia harus melalui pertarungan sengit antara Godzilla dan dua monster lain yang disebut MUTO.
3. Shin Godzilla (2016)
Dua tahun kemudian dirilis film berjudul Shin Godzilla yang mengambil latar di Jepang saat mengalami masa krisis dalam sistem perlemennya.
Film yang disutradarai oleh Hideaki Anno dan Shinji Higuchi ini menceritakan tentang kemunculan Godzilla di tengah kekacauan negara tersebut.
4. Godzilla: King of the Monsters (2019)
Film Godzilla berikutnya ini disutradarai oleh Michael Dougherty. Diceritakan manusia sudah semakin modern dan menganggap Godzilla sebagai mitos saja.
Akan tetapi makhluk ini kembali muncul dan menimbulkan kepanikan. Namun, dalam seri ini justru manusia sangat mengandalkan Godzilla untuk mengalahkan King Ghidorah.
King Ghidorah adalah monster yang membangunkan Titan dari berbagai belahan dunia lain untuk menghancurkan jagat raya.
5. Godzilla vs. Kong (2021)
Urutan film Godzilla, monster raksasa legendaris asal Jepang (dok. Legendary Entertainment/Warner Bros. via IMDb)
Godzilla vs. Kong disutradarai oleh Adam Wingard. Film ini menyajikan pertarungan antara Godzilla dan Kong yang tak terhindarkan.
Di sisi lain, manusia juga sedang memperjuangkan nilai kemanusiaan bagi para Titan. Awalnya film ini akan dirilis pada Mei 2020, tetapi karena pandemi Covid-19, penayangannya baru dilakukan pada Maret 2021.
Urutan Film Godzila Versi Jepang dari Masa ke Masa
Berikut ini daftar urutan film Godzilla versi Jepang dari masa ke masa.
Periode ShĆwa (1954-1975)
Godzilla (1954)
Godzilla Raids Again (1955)
King Kong vs Godzilla (1962)
Mothra vs. Godzilla (1964)
Ghidorah, The Three-Headed Monster (1964)
Invasion of Astro-Monster (1965)
Ebirah, Horor of The Deep (1966)
Gon of Godzilla (1967)
Destroy All Monster (1968)
All Monster Attacks (1969)
Godzilla vs. Hedorah (1971)
Godzilla vs. Gigan (1972)
Godzilla vs. Megalon (1973)
Godzilla vs. Mechagodzilla (1974)
Terror of Mechagodzilla (1975)
Periode Heisei (1984-1995)
The Return of Godzilla (1984)
Godzilla vs. Biollante (1989)
Godzilla vs. King Ghidorah (1991)
Godzilla vs. Mothra (1992)
Godzilla vs. Mechagodzilla II (1993)
Godzilla vs. SpaceGodzilla (1994)
Godzilla vs. Destoroyah (1995)
Periode Millenium (1999-2004)
Godzilla 2000: Millenium (1999)
Godzilla vs. Megaguirus (2000)
Godzilla, Mothra, and King Ghidorah: Giant Monsters All-Out Attack (2001)
Godzilla Against Mechagodzilla (2002)
Godzilla: Tokyo S.O.S (2003)
Godzilla: Final Wars (2004)
Periode Reiwa (2016 - sekarang)
Shin Godzilla (2016)
Godzilla: Planet of the Monsters (2017)
Godzilla: City on the Edge of Battle (2018)
Godzilla: The Planet Eater (2018)
Itulah urutan film Godzilla. Selamat menonton film-film Godzilla!
Changchun (ANTARA) - Sebanyak delapan film Rusia diputar di sebuah festival film di Changchun, ibu kota Provinsi Jilin, China timur laut.
Pertunjukan film internasional tersebut, yang merupakan bagian dari Festival Film Changchun China ke-18 tahun ini, terdiri dari segmen klasik dan kontemporer, dengan empat film Rusia diputar di setiap segmen.
Pemutaran film yang dibuka pada Minggu (27/8) tersebut akan berlangsung selama delapan hari.
"The Cranes Are Flying" yang disutradarai oleh Mikhail Kalatozov dan "The Ballad of a Soldier" besutan Grigoriy Chukhray termasuk di antara film-film yang diputar di segmen klasik, sedangkan "The Whaler Boy" dan "The Age of Pioneers" termasuk dalam segmen kontemporer, menurut panitia penyelenggara festival film tersebut.
Festival itu juga menampilkan 25 karya dalam negeri yang populer, termasuk film blockbuster bergenre sci-fi "The Wandering Earth" dan film dark comedy "Dying to Survive".
Festival Film Changchun China ke-18 tahun ini dijadwalkan berlangsung dari Senin (28/8) hingga Sabtu (2/9).
Liputan6.com, JakartaFilm Suzzanna Malam Jumat Kliwon resmi tembus 2 juta penonton. Kabar ini dikonfirmasi rumah produksi Soraya Intercine Film di akun Twitter terverifikasinya, Minggu (26/8/2023).
Angka ini diraih Suzzanna Malam Jumat Kliwon setelah 24 hari tayang di bioskop. Pencapaian 2 juta penonton menempatkan Luna Maya dan kawan-kawan di tiga besar daftar film Indonesia terlaris 2023.
“Terima kasih untuk 2,048,813 penonton di hari ke 24 Suzzanna Malam Jumat Kliwon tayang,” demikian pihak Soraya Intercine Film mengabarkan di medsos, kemarin.
Luna Maya ikut mengabarkan pada hari yang sama, dengan menulis, “2 juta+ penonton udah diketawain mbak Suzz dari atas pohon."
2 dari 4 halaman
Juaranya Masih Sewu Dino
Dalam catatan Showbiz Liputan6.com, daftar film Indonesia terlaris 2023 masih dipimpin film Sewu Dino produksi MD Pictures yang membukukan 4,8 jutaan penonton.
Film yang dibintangi Mikha Tambayong dan Rio Dewanto ini sejak awal diprediksi bakal mencetak box office. Selain ceritanya telah viral di medsos, Sewu Dino dirilis pada libur Lebaran 2023.
Peringkat kedua dihuni Waktu Maghrib karya sineas Sidharta Tata. Dirilis pada 9 Februari 2023, film yang dibintangi Aulia Sarah, Ali Fikry, dan Bima Sena meraih 2,4 juta penonton.
Waktu Maghrib dianggap kuda hitam setelah mengumpulkan lebih dari 60 ribu penonton pada hari pertama penayangan. Sejak itu, lajunya di bioskop makin tak terbendung.
4 dari 4 halaman
Hari Pertama, 193 Ribuan
Suzzanna Malam Jumat Kliwon menjadi salah satu film horor lokal yang paling diantisipasi tahun ini. Sinyal sukses film ini sudah terasa sejak hari pertama penayangan, 3 Agustus 2023.
Pada hari itu, Suzzanna Malam Jumat Kliwon mendatangkan 193 ribuan penonton. Sejak itu, film yang juga jadi comeback mantan bom seks Sally Marcelina ini menggila di layar lebar.
JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Ernest Prakasa menjadi salah satu bintang tamu dalam diskusi Gaspol! Kompas.com bertajuk "Terjang Penghalang Ciptakan Peluang" di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (27/8/2023).
Dalam kesempatan itu, Ernest bicara soal film barunya, Agak Laen hingga budaya kerja di industri kreatif Indonesia. Berikut rangkuman Kompas.com.
Siap garap film Agak Laen
Ernest mengungkap rencananya untuk memproduksi film Agak Laen. Film itu berawal dari obrolan kecil podcast Agak Laen yang digawangi Boris Bokir, Indra Jegel, Bene Dion, dan Oki Rengga.
"Agak Laen itu kuartet yang sangat kuat, dicintai netizen dan youtube-nya selalu marak dan mereka memang gokil banget," kata Ernest.
Ernest menerima tantangan dari para komedian asal Batak tersebut karena melihat potensi besar di balik podcast Agak Laen.
"Jadi ketika ditantang mereka bikin film, ini sebuah challenge yang menarik, karena grup lawak, remind me about grup lawak 90an seperti Bagito, Warkop, jadi ada spirit itu," jelas Ernest.
"Aku tumbuh besar dengan menyaksikan grup lawak kayak gitu. Jadi buatku Agak Laen punya potensi luar biasa sebagai salah satu grup komedi Indonesia saat ini yang digandrungi dan menarik apabila diadaptasi ke layar lebar," lanjutnya.
Proses syuting siap dilakukan Ernest dan kawan-kawan pada September mendatang.
Budaya kerja di dunia film, antara skill dan attitude
Di balik kesuksesan produksi filmnya, Ernest ternyata punya pertimbangan sendiri dalam memilih orang-orang yang mau bekerja dengannya.
Ernest mengaku kerap mengutamakan atittude seseorang.
"Film itu sangat kolaboratif sekali, padat karya. Orang berkumpul, sangat rentan dengan ego. Jadi soft skill, atittude, kasarnya gue mending skill biasa saja tapi atittude bagus. Daripada skill luar biasa tapi dia no atittude," jelas Ernest.
"Karena agar bisa bekerja nyaman. Jadi gue bilang, kadang kita harus kerja dengan orang yang bikin nyaman. Percuma orang very skill tapi rese, itu percuma," lanjutnya.
Ernest Prakasa mengatakan, pola kerja dan attitude itu bisa dimulai sejak seseorang baru lulus kuliah dan hendak terjun ke lapangan kerja.
Ada banyak hal yang bisa dijelajahi ketika masih freshgraduate.
"Buat kalian, take your time. Enggak usah buru-buru, terus mencoba, kamu bisa gagal, bisa belajar. Pelajari sesuatu, berproses pelan-pelan," ucap Ernest.
"Freshgraduate itu usia yang it's okay to make mistake. Masih panjang perjalananmu. Jadi cobalah berbagai macam hal. Cari hal yang kamu sukai. Karena cari kerjaan yang kamu kurang enjoy aku rasa cuma jadi beban sangat stresfull. Tekuni, semoga jadi bagus di situ," lanjut Ernest.
Suami dari Meira Anastasia itu menambahkan, rezeki akan datang dengan sendirinya, seiringan dengan prestasi.
"Mungkin kalau soal karier, uang itu konsekuensi dari prestasi. Semakin berprestasi, uang datang sendiri. Prestasi datang dari sesuatu yang kita suka," tutup Ernest.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film horor “Susuk: Kutukan Kecantikan” produksi dari Visinema Pictures dengan Legacy Pictures dan Visionari Capital Film Fund akan segera tayang di bioskop mulai 31 Agustus 2023 dan akan membawa pesan menarik tentang masalah kegelisahan yang dialami perempuan.
“Ketika kita ngobrol bareng tim tentang susuk, ada hal yang mewakili perasaanku, terutama banyak perempuan di luar sana merasa insecure (gelisah) dengan penampilannya,” kata produser film “Susuk: Kutukan Kecantikan” Novi Hanabi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Oleh sebab itu, tidak sedikit orang yang menggunakan cara instan agar tampil lebih baik, salah satunya dengan susuk. Fenomena itu pun akhirnya diangkat sebagai premis cerita dalam film “Susuk: Kutukan Kecantikan” garapan Novi tersebut.
Sepakat dengan Novi, produser eksekutif film “Susuk: Kutukan Kecantikan” Angga Dwimas Sasongko mengatakan film tersebut tidak hanya menghadirkan cerita horor, tetapi, juga perlakuan spesial yang membuat film tersebut berbeda dari film horor lainnya.
“Bukan cuma horor, tetapi lengkap dengan teror dan sentuhan gore (berdarah-darah) di dalamnya,” kata Angga.
Salah seorang pemeran utama film, yakni Hana Malasan sempat mengunjungi daerah lokalisasi untuk mendalami karakternya di film sebagai Laras. Laras dikisahkan sebagai wanita yang dekat dengan dunia malam sehingga Hana pun melakukan riset khusus untuk memerankannya.
Film “Susuk: Kutukan Kecantikan” dibintangi oleh Hana Malasan, Ersya Aurelia, dan Jourdy Pranata. Film tersebut mengangkat cerita tentang Laras (Hana Malasan) yang ingin berhenti dari pekerjaannya sebagai PSK dan memperbaiki hubungannya dengan sang adik, Ayu (Ersya Aurelia).
Namun, sebuah kecelakaan membuat Laras ditolak oleh kematian dan terus terjebak dalam sakaratul maut. Tubuh Laras terus hidup, tetapi, badannya mulai membusuk seperti mayat.
Bersama dengan Arman (Jourdy Pranata), Ayu pun mencari cara untuk menyembuhkan Laras. Dengan mendatangi kepala desa bernama Damar (Whani Dharmawan), pemuka agama Ustad Rahmat (M.N. Qomaruddin), dan bantuan seorang dukun bernama Prasetyo (Muhammad Khan).
Sayangnya, susuk di tubuh Laras bukanlah susuk biasa karena seiring membusuknya tubuh Laras, hal tersebut menciptakan teror bagi Ayu, Arman, dan warga desa lainnya.
Liputan6.com, Jakarta - Pada hari Jumat (25/08/2023), konferensi pers dan juga screening Film Susuk: Kutukan Kecantikan digelar di Epicentrum XXI, Jakarta.
Film horor ini berceritakan tentang seorang wanita bernama Laras yang menggunakan susuk dan memiliki pekerjaan sebagai PSK. Ia mengalami kecelakaan dan membuatnya dihantui sakaratul maut. Pasalnya tubuhnya tetap hidup, namun badannya semakin membusuk seperti mayat karena susuk yang tertanam di dalam wajahnya.
Acara tersebut dihadiri oleh Angga Dwimas Sasongko, Elang El Gibran, Ersya Aurelia, Ginanti Rona, Hana Malasan, Husein M. Atmodjo, Jourdy Pranata, Muhammad Khan, dan Ridla An-Noor.
Dalam momen ini, para pemain dan sang sineas menceritakan sejumlah cerita dan pengalaman selama pembuatan film tersebut berlangsung. Ragam kisah ini kemudian kami kemas dalam lima fakta unik berikut ini. Yuk kita simak!
2 dari 6 halaman
1. Terornya dari Tubuh Manusia
Angga Dwimas Sasongko, selaku pendiri dan CEO dari rumah produksi Visinema Pictures mengatakan bahwa film Susuk: Kutukan Kecantikan merupakan film horor dengan konsep yang fresh.
"Film Susuk: Kutukan Kecantikan merupakan film horor dengan konsep yang fresh karena terornya datang dari tubuh manusia itu sendiri, tidak seperti film horor lain yang biasanya teror tersebut berasal dari suatu tempat," ujarnya. Ia juga berharap film ini dapat menjadi visualisasi film horor yang akan datang dari rumah produksinya.
Tidak hanya itu, Ginanti Rona selaku sutradara juga menambahkan bahwa dalam film ini mereka mencoba mencari angle lain dari pengguna susuk.
3 dari 6 halaman
2. Para Pemain Pilihan Pertama
Ridla An-Noor sebagai seorang produser mengatakan bahwa film Susuk: Kutukan Kecantikan merupakan film horor pertamanya karena ia biasa terlibat dalam film drama. Oleh karena itu, sebagai produser ia merasa harus belajar lebih banyak lagi.
Apalagi film ini juga harus melibatkan action yang memberikan tantangan cukup berat bagi para pemain dengan persiapan kurang lebih selama tiga bulan, termasuk proses penulisan, latihan, dan lainnya.
"Pemilihan pemain dalam film ini ketika menulis cerita bersama dengan Monji, Novi, Gita, dan co-producer, kami sudah memilih pilihan pertama yang mana sekarang berkumpul dengan kita semua di sini sejak awal. Jadi alhamdulillah nya ketika kami membahas skenario dengan para pemain yang sekarang, tawarannya langsung diterima," ucapnya.
4 dari 6 halaman
3. Syuting di Gunungkidul, Yogyakarta
Untuk melengkapi atmosfer horor, film Susuk: Kutukan Kecantikan juga mengambil lokasi syuting di Gunungkidul, Yogyakarta. Tentunya dengan pemilihan set lokasi yang menyeramkan, seperti hutan, kuburan, dan berbagai lokasi menyeramkan lainnya.
Jourdy Pranata dalam Press Conference (25/08/2023) mengatakan situasi dialami selama proses syuting terkait tempat yang digunakan untuk syuting.
Ia mengatakan, "Di film horor Susuk ini tuh emang lokasinya ternyata beneran horor, dan itu ngefek ke cara kita bermain. Karena di sekitar rumahnya Ayu, ternyata Elang baru kasih tahu kalau itu adalah lokasi yang sangat populer dengan banyak yang bunuh diri. Terus juga adegan kuburan di ending film itu beneran sakral buat tempat orang taruh pesugihan."
5 dari 6 halaman
4. Riset Hana Malasan soal Dunia Malam
Demi dapat melakukan akting yang maksimal dan mendalami peran pertamanya dalam film horor, Hana Malasan melakukan riset ke beberapa lokasi. Termasuk agar ia merasa dekat dengan karakternya--Laras--yang berkaitan dengan dunia malam.
"Untuk memerankan Laras, aku mencoba riset dan datang ke lokalisasi, berbicara dengan pelakor, hal ini aku lakukan supaya aku bisa tahu dunia yang ada di sekitar mereka. Kemudian, tantangan juga bagaimana menjadi Laras yang mengalami transformasi menjadi sosok yang mengerikan," kata Hana.
Selain itu, ia juga sempat datang ke tempat orang melepas susuk, dan beberapa adegan yang ada dalam telah berdasarkan pada riset yang dilakukan sebelum syuting.
6 dari 6 halaman
5. Jourdy Pranata Belajar Logat Melayu
Dalam film Susuk: Kutukan Kecantikan, Jourdy Pranata menantang dirinya sendiri dengan menggunakan logat baru sebagai Arman. Ia merasa karakter Arman sangat menarik untuk berbicara dengan logat tertentu yang sebelumnya telah didiskusikan perihal latar belakang Arman dan lain-lain.
"Itu sebenernya logat Sumatera. Karena aku ngambil yang dekat sama aku, lebih tepatnya Riau. Jadi aku memberanikan diri memakai logat itu yang dibimbing sama Mba Gita dan Mas Monji," tuturnya.
5 Fakta Unik Selama Pembuatan Film Susuk: Kutukan Kecantikan, Termasuk Syuting di Gunungkidul yang Terasa Betulan Horornya - Liputan6.com Kelanjutan Disini Klik
Antikalpa sesungguhnya memiliki potensi menjadi film horor yang mengerikan. Adegan kesurupan, ritual dengan segala mantra, aksi-aksi brutal ada dalam film ini, tapi sayangnya semua digarap secara nanggung.
Unsur-unsur tersebut tak membuat penonton takut apalagi terkejut di tengah jalan cerita yang begitu klise. Alih-alih ngeri, penonton sepertinya malah jadi bingung karena banyak hal yang tiba-tiba ditampilkan tanpa backstory.
Antikalpa mengisahkan beberapa permasalahan yang sesungguhnya saling terhubung. Semua bermula ketika seorang ibu begitu kalut karena kehilangan anak bayinya. Hal itu membuatnya menghalalkan segala cara supaya anaknya hidup lagi.
Kondisi itu kemudian memicu banyak masalah lainnya, seperti keponakan yang tiba-tiba menuding dirinya sendiri sebagai pembawa sial, termasuk kisah cinta remaja laki-laki yang tak ingin perempuan yang ia sukai menderita.
Seandainya saja semua hal itu diceritakan dengan rapi dan ada penjelasan di balik penyebab masalahnya, penonton mungkin bisa merasakan horor atau bahkan terhubung dengan kisah dari karakter-karakter tersebut.
Dalam 94 menit, Antikalpa seperti sibuk sendiri dengan adegan-adegan yang mungkin diyakini bisa membuat bulu kuduk penonton berdiri atau merasa ngeri melihatnya.
Memang, ada adegan-adegan yang terasa begitu sadis, tapi pada akhirnya tak begitu berarti karena nihil penjelasan di balik itu semua.
Liputan6.com, JakartaTalk To Me ramai dibahas pencinta sinema pekan ini. Di balik film ini ada A24, yang menang hak untuk mendistribusikannya ke AS, dalam “perang” tawar menawar usai tayang perdana di Festival Film Sundance 2023.
Beberapa tahun terakhir, nama A24 menyita perhatian dunia. Awal tahun ini, A24 sukses mengantar Everything Everywhere All At One meraih 7 Piala Oscar termasuk Sutradara dan Film Terbaik.
Studio yang sama juga membuka pintu kemenangan bagi Brendan Fraser meraih Piala Oscar Pemeran Utama Pria Terbaik berkat The Whale. Film Talk To Me kebanjiran pujian dari pencinta maupun kritikus film.
Rahasianya terletak pada naskah yang sejak awal mengondisikan penonton deg-degan. Telah tayang di bioskop Tanah Air sejak Rabu (23/8/2023), inilah resensi filmTalk To Me yang viral beberapa hari terakhir.
2 dari 7 halaman
Kala Mia Dirundung Duka
Talk To Me mengisahkan Mia (Sophia Wilde) yang dirundung duka setelah ibunya, Rhea (Alexandria Steffensen) meninggal dunia. Sejak itu, hubungan Mia dengan sang ayah, Max (Marcus Johnson) renggang.
Mengusir sepi, Mia mendekat ke keluarga Sue (Miranda Otto), single mom yang membesarkan dua anak yakni, Jade (Alexandra Jansen) dan Rilley (Joe Bird). Suatu hari, Jade, Rilley, dan Mia datang ke pesta kecil-kecilan.
Di sana, ada Hayley (Zoe Terakes) dan Joss (Chris Alosio) yang membawa sepotong tangan misterius untuk mainan. Cara mainnya simpel, jabat tangan tersebut dan bilang, “Talk to me,” maka akan terasa energi gaib. Setelahnya ucapkan, “I let you in.”
Maka, orang ini akan kerasukan roh. Tangan tersebut medium untuk mengundang lelembut. Riley berkukuh ingin coba permainan ini. Tak disangka, ia kerasukan roh Rhea. Setelahnya, Riley membentur-benturkan kepalanya sendiri di meja hingga berlumur darah.
Ide cerita Talk To Me sebenarnya tidak baru. Menggunakan alat untuk mengundang roh halus mengingatkan kita pada Ouija dan Bloody Mary. Versi kearifan lokal ada jelangkung dengan jargon: datang tak dijemput, pulang tak diantar. Lantas apa yang membuat Talk To Me istimewa?
Teknik bertuturnya sejak awal ganjil. Kemasannya kekinian. Penonton bisa merasakan ada yang salah dari salah satu karakternya. Menit awal kita mengenal Duckett (Sunny Johnson) yang dianggap rasa sedeng.
4 dari 7 halaman
Performa Sophia Wilde
Lalu, cerita melompat ke Mia dan dukanya. Mia dibawakan dengan apik oleh Sophie Wilde. Ia mengundang empati penonton meski kadang menyebalkan. Ada fase di mana ia tampak easy going alias santai, sok asyik, namun kita bisa merasakan duka mengambang di matanya.
Dengan presentasi semeyakinkan ini, Sophia Wilde berhasil mengondisikan penonton “memiliki” Mia dan terus waswas dengan kegilaan yang mungkin saja terjadi di tengah jalan. Talk To Me juga terasa dekat karena horor ini anak muda banget.
5 dari 7 halaman
Seberapa Buruk Dampaknya?
Artefak sepotong tangan “dibenturkan” dengan anak-anak muda yang belakangan gila konten. Mereka merasa memahami aturan bermain sepotong tangan, mengukur dampak dengan durasi, dan cara melepaskan diri dari pengaruh lelembut yang seolah gampang banget.
Yang tak mereka sadari adalah seberapa buruk dampaknya jika ada sabotase dari para arwah atau terjadi insiden pelanggaran durasi permainan. Celah kecil inilah yang digali dengan visual mengerikan plus ritme cerita sat-set.
6 dari 7 halaman
Ke Mana Kegilaan Ini Berlabuh?
Saat horor lain mengandalkan dentuman musik dan repetisi penampakan, Talk To Me fokus pada dampak yang ditimbulkan dari pelanggaran aturan main dan kondisi korban. Lebih jauh, ia menggambarkan efeknya terhadap keluarga (inti) korban.
Di sinilah, kita sebagai penonton dikunci dan dipaksa mengikuti ke mana kegilaan ini akan berlabuh. Penampakan jarang muncul. Dampaklah yang memantik kengerian apalagi, pilar dramanya adalah keluarga. Jadilah Talk To Me makin dekat dengan audiensnya.
7 dari 7 halaman
Uji Nyali Adegan Kamar Mandi
Dengan durasi ringkas, Talk To Me berhasil menembakkan peluru kengerian. Naskah film ini menyadarkan kita bahwa manusia yang kehilangan pegangan lalu nekat menerobos norma lebih seram daripada setan itu sendiri.
Momen Rilley dimandikan di toilet kamar rumah sakit adalah uji nyali menyebalkan. Yang nyalinya ciut atau “malas” lihat darah, siap-siap tutup muka. Mudah saja untuk bilang, karya sineas Danny Philippou dan Michael Philippou ini salah satu horor terbaik di 2023.
Pemain: Sophie Wilde, Alexandra Jensen, Joe Bird, Miranda Otto, Zoe Terakes, Marcus Johnson, Chris Alosio, Alexandria Steffensen
Produser: Samantha Jennings, Kristina Ceyton
Sutradara: Danny Philippou, Michael Philippou
Penulis: Danny Philippou, Bill Hinzman
Produksi: Screen Australia, South Australian Film Corporation, Adelaide Film Festival