Antikalpa sesungguhnya memiliki potensi menjadi film horor yang mengerikan. Adegan kesurupan, ritual dengan segala mantra, aksi-aksi brutal ada dalam film ini, tapi sayangnya semua digarap secara nanggung.
Unsur-unsur tersebut tak membuat penonton takut apalagi terkejut di tengah jalan cerita yang begitu klise. Alih-alih ngeri, penonton sepertinya malah jadi bingung karena banyak hal yang tiba-tiba ditampilkan tanpa backstory.
Antikalpa mengisahkan beberapa permasalahan yang sesungguhnya saling terhubung. Semua bermula ketika seorang ibu begitu kalut karena kehilangan anak bayinya. Hal itu membuatnya menghalalkan segala cara supaya anaknya hidup lagi.
Kondisi itu kemudian memicu banyak masalah lainnya, seperti keponakan yang tiba-tiba menuding dirinya sendiri sebagai pembawa sial, termasuk kisah cinta remaja laki-laki yang tak ingin perempuan yang ia sukai menderita.
Seandainya saja semua hal itu diceritakan dengan rapi dan ada penjelasan di balik penyebab masalahnya, penonton mungkin bisa merasakan horor atau bahkan terhubung dengan kisah dari karakter-karakter tersebut.
Dalam 94 menit, Antikalpa seperti sibuk sendiri dengan adegan-adegan yang mungkin diyakini bisa membuat bulu kuduk penonton berdiri atau merasa ngeri melihatnya.
Memang, ada adegan-adegan yang terasa begitu sadis, tapi pada akhirnya tak begitu berarti karena nihil penjelasan di balik itu semua.
Lanjut ke sebelah...
Review Film: Antikalpa - CNN Indonesia
Kelanjutan Disini Klik
No comments:
Post a Comment