Rechercher dans ce blog

Wednesday, March 31, 2021

Gelar Apresiasi Film Pendek, Banyuwangi Dukung Karya Sineas Daerah | merdeka.com - Merdeka.com

Merdeka.com - Memperingati hari film nasional yang jatuh setiap 30 Maret, Kabupaten Banyuwangi menggelar apresiasi film pendek. Sebanyak 17 film pendek karya anak-anak muda mewarnai festival yang telah memasuki tahun kedua pelaksanaan ini.

Ajang tersebut menjadi agenda Banyuwangi Festival 2021. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani turut hadir di festival yang digelar satu hari penuh di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Sabtu (31/3/2021).

Ipuk menjelaskan bahwa festival ini menjadi wadah untuk mengapresiasi karya film pendek produksi sineas Banyuwangi. Festival ini diharapkan Ipuk sebagai bentuk mendorong dan menyemangati para sineas muda daerah untuk konsisten menekuni hobi, serta terus mengasah kemampuan dalam produksi film dan seni peran.

kabupaten banyuwangi gelar apresiasi film pendek

Kabupaten Banyuwangi Gelar Apresiasi Film Pendek ©2021 Merdeka.com

"Film ini melibatkan banyak profesi di sektor kreatif. Mulai dari sineas, seni peran, hingga masalah script pembuatan film semua dibutuhkan dalam sebuah film. Anak-anak muda yang andil dalam pembuatan film ini, saya salut dengan karya-karya anda. Saya tahu inilah tidak mudah, untuk itu saya sangat mengapresiasi kerja-kerja kreatif para sineas Banyuwangi ini," kata Ipuk.

Pemkab, lanjut dia, berkomitmen untuk terus memberi ruang berkreasi agar seniman film di Banyuwangi bisa semakin maju.

"Salah satunya lewat ajang ini. Kami harap ini menjadi momentum kebangkitan perfilman di Banyuwangi. Semoga bisa memunculkan ide, inovasi, dan talenta sineas baru," kata Ipuk.

Festival inipun disambut hangat oleh generasi muda Banyuwangi. Mereka banyak yang tertarik hadir langsung ke sana untuk menyaksikan berbagai film yang diputar. Festival ini juga diwarnai diskusi seputar perkembangan film di daerah.

kabupaten banyuwangi gelar apresiasi film pendek

Kabupaten Banyuwangi Gelar Apresiasi Film Pendek ©2021 Merdeka.com

Ipuk ingin ke depan ajang semacam ini tetap digelar bahkan dengan konsep yang lebih lengkap. Sekedar diketahui, festival film pendek Banyuwangi diawali ada tahun 2019. Pada tahun 2020 sempat dijadwalkan masuk agenda Banyuwangi Festival, namun karena pandemi covid 19, festival tersebut akhirnya ditiadakan.

"Ke depan, akan terus kami gelar. Kami yakin, dukungan pemda ini akan seiring dengan peningkatan kualitas film karya seniman film Banyuwangi. Dan pesan saya, angkat potensi Banyuwangi dalam karya-karya kalian semua," kata Ipuk.

Dalam kesempatan itu, Ipuk menonton bareng dengan para sutradara dan pemeran dalam film yang ditampilkan. Salah satunya film dengan judul Repetisi yang merupakan karya dari siswa-siswi SMAN I Glagah, Banyuwangi, yang tergabung dalam teater Melati.

kabupaten banyuwangi gelar apresiasi film pendek

©2021 Merdeka.com

Berdurasi 20 menit, film yang disutradarai Akmal Rahman Hanif tersebut mampu menghibur para penonton yang ada di lokasi maupun yang menyaksikan melalui tayangan media sosial.

Film ini bercerita tentang Fiana, seorang bendahara kelas yang kehidupannya berjalan biasa-biasa saja. Namun suatu hari dia terjebak dalam lingkaran waktu dan mengulangi hari dan kejadian yang sama. Ia harus berusaha keluar dari lingkaran waktu itu dengan menghentikan penyebabnya, bagaimana pun caranya.

"Keren. Idenya bagus, pesan bagi kita semua. Menginspirasi kami semua untuk selalu amanah memegang tanggung jawab," cetus Ipuk.

Ajang ini juga diapresiasi oleh insan perfilman Banyuwangi. Salah satunya Yasmara. Sutradara film Resiko Methikal ini mengaku senang dengan digelarnya apresiasi film pendek di kota kelahirannya ini.

kabupaten banyuwangi gelar apresiasi film pendek

Kabupaten Banyuwangi Gelar Apresiasi Film Pendek ©2021 Merdeka.com

"Festival ini menjadi wadah bagi kami pembuat film pemula untuk menampilkan karyanya. Kami jadi tertantang untuk menampilkan ide-ide cerita yang segar," kata Yasmara. [hhw]

Let's block ads! (Why?)


Gelar Apresiasi Film Pendek, Banyuwangi Dukung Karya Sineas Daerah | merdeka.com - Merdeka.com
Kelanjutan Disini Klik

Dua Film Sekuel Knives Out Dibeli Netflix Rp6,5 T - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Netflix dilaporkan membeli hak siar dua sekuel film Knives Out, seri ke-dua dan ke-tiga, dengan menggelontorkan uang sebesar US$450 juta atau setara dengan Rp6,5 triliun.

Dilaporkan Variety pada Rabu (31/3) waktu AS, sejumlah sumber mengatakan dua film itu akan mempertemukan kembali sutradara Rian Johnson dan sang bintang utama, Daniel Craig.

Variety menyebut pembelian dua film ini menggambarkan persaingan di antara layanan streaming, terutama dalam rangka merebut pasar internasional.


Dalam beberapa bulan terakhir, keberadaan Netflix yang menguasai pasar layanan streaming dalam tataran internasional telah ditantang oleh sejumlah layanan lainnya seperti HBO Max, Disney Plus, dan Apple TV Plus.

Keputusan Netflix membeli hak siar dua film tersebut disebut Variety sebagai salah satu kesepakatan terbesar yang pernah dibuat.

Pada seri pertama yang tayang 2019, Knives Out didistribusikan oleh Lionsgate dan mendulang US$311,4 juta dari bujet produksi sebesar US$40 juta. Berkat film itu pula, Johnson mendapatkan sebuah nominasi Oscar untuk kategori Best Original Screenplay.

Pada Januari 2020, sekuel Knives Out diberitakan telah mulai digarap. Rian Johnson mengumumkan hal tersebut saat pesta Lionsgate menjelang Golden Globe Awards 2020.

Ia mengaku sudah mengembangkan cerita yang berpusat pada karakter Benoit Blanc (Daniel Craig). Dalam Knives Out, Blanc merupakan detektif swasta pengungkap kasus pembunuhan.

Knives Out (2019) bercerita tentang Harlan Thrombey (Christopher Plummer), seorang penulis novel misteri yang kaya raya. Di ulang tahunnya yang ke-85, ia tewas secara misterius.

Keluarga Harlan yang berkumpul saat ulang tahun sang penulis pun dicurigai terkait dengan kematiannya. Mereka harus berhadapan dengan Blanc yang datang untuk menyelidiki insiden ini.

Untuk memecahkan misteri kematian Harlan, sang detektif mulai berbicara kepada seluruh anggota keluarga yang datang di hari ulang tahun Harlan. Dia memilah sekecil apapun petunjuk demi menemukan dalang di balik pembunuhan sang novelis terkenal itu.

Film bergenre misteri pembunuhan dan komedi ini ditulis, diproduksi, dan disutradarai oleh Johnson.

Pada Golden Globe Awards ke-77, Knives Out menerima tiga nominasi dalam kategori Musikal atau Komedi, yakni Best Motion Picture, Best Actor untuk Craig, dan Best Actress untuk de Armas.

[Gambas:Youtube]

(end)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)


Dua Film Sekuel Knives Out Dibeli Netflix Rp6,5 T - CNN Indonesia
Kelanjutan Disini Klik

Menuju Kebangkitan Film Nasional - kompas.id

Memuat data...

Kompas/Priyombodo

Rahmadia (tengah) berlatih aksi bela diri untuk film laga di Studio Piranha Stunt Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (26/3/2021). Rahmadia adalah salah seorang pendiri Piranha Stunt Indonesia. Rahmadia yang merupakan pemeran pengganti aksi laga dan berbahaya untuk film ini mengatakan turut terdampak pandemi Covid-19 yang memukul industri film di dalam negeri.

Produksi film Indonesia sebetulnya  menunjukkan grafis membaik beberapa tahun sebelum 2020, saat pandemi mulai melanda Indonesia. Sesuai data Filmindonesia.or.id, yang disarikan Litbang Kompas, pada 2017 total film Indonesia mencapai 118 film,  lalu melonjak menjadi 146 film pada 2018. Total produksi 2019 menurun, tetapi lebih banyak dari 2017, yakni 130 film.

Namun, produksi film menurun drastis tahun lalu karena  pandemi. Pada 2020 hanya 53 film yang  dibuat. Periode Januari hingga Maret, tercatat 26 film diproduksi. Setelah itu, April hingga Juli 2020, yang notabene empat bulan pertama pandemi, produksi film  nol. Produksi film menggeliat lagi mulai Agustus hingga Desember, dengan 27 film diproduksi.

Let's block ads! (Why?)


Menuju Kebangkitan Film Nasional - kompas.id
Kelanjutan Disini Klik

Mengenal Jenis-jenis Film dan Penjelasannya, Perlu Diketahui | merdeka.com - Merdeka.com

Merdeka.com - Menonton film menjadi salah satu kegiatan yang paling digemari untuk menghilangkan rasa bosan dan penat setelah seharian beraktivitas. Tentu saja, setiap orang memiliki preferensi sendiri dalam memilih jenis dan genre film. Di mana beberapa jenis film tersebut memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing.

Melansir dari unikom.ac.id, film memiliki beberapa jenis, yaitu film dokumenter, film fiksi, dan film eksperimental. Masing-masing jenis film tersebut bisa dilihat dari beberapa cara, seperti tema, alur cerita, sudut pandang, suasana, dan lain sebagainya.

Mengetahui jenis-jenis film sangat penting untuk memudahkan seseorang dalam mencari referensi dan menambah wawasan tentang film. Berikut beberapa jenis film dan penjelasannya yang dilansir dari unikom.ac.id:

Let's block ads! (Why?)


Mengenal Jenis-jenis Film dan Penjelasannya, Perlu Diketahui | merdeka.com - Merdeka.com
Kelanjutan Disini Klik

Saham FILM Diburu Investor, Siap Digandeng Erick Thohir? - Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT MD Pictures Tbk. alias FILM ditutup naik 13,56 persen menjadi Rp402 per saham di tengah Indeks Harga Saham Gabungan yang melorot ke bawah 6.000 pada Rabu 31 Maret 2021. Kenaikan harga saham itu selaras dengan rencana Kementerian BUMN mengubah Perum Produksi Film Negara menjadi lembaga pembiayaan untuk industri perfilman.

Aksi beli saham FILM hari ini oleh investor Asing dan lokal bersamaan dengan rencana Kementerian BUMN untuk menggenjot bisnis perfilman di dalam negeri.

Foto: Menteri BUMN Erick Tohir

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya ingin menggenjot bisnis perfilman dalam negeri. Hal itu bakal dilakukan lewat Perum Produksi Film Negara (PFN). Nantinya, PFN akan menggandeng sejumlah pihak yang bergerak dalam bisnis inti serupa.

Model bisnis PFN akan diubah menjadi lembaga pembiayaan bagi industri perfilman Indonesia. Perann PFN ke depannya akan membantu perusahaan film swasta untuk produksi film atau konten yang akan didistribusikan ke pihak swasta.

"PFN tidak bisa berdiri sendiri dan harus bersinergi dengan BUMN lain serta komunitas agar bisa bersaing di era digitalisasi saat ini," ujarnya.

Sementara itu, perusahaan film swasta yang sudah melantai di bursa saham saat ini Hanyalah FILM.


Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Konten Premium Masuk / Daftar
Bisnis Indonesia bersama 3 media menggalang dana untuk membantu tenaga medis dan warga terdampak virus corona yang disalurkan melalui Yayasan Lumbung Pangan Indonesia (Rekening BNI: 200-5202-055).
Ayo, ikut membantu donasi sekarang! Klik Di Sini untuk info lebih lengkapnya.

Let's block ads! (Why?)


Saham FILM Diburu Investor, Siap Digandeng Erick Thohir? - Bisnis.com
Kelanjutan Disini Klik

Kenapa Publik Korea Sensitif Film dan Drama Berlatar Sejarah? - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Belakangan dua drama Korea berlatar sejarah, Joseon Exorcist dan Snowdrop, menjadi sorotan publik Korea karena telah dituding memutarbalikkan sejarah negara itu. Protes ini bahkan berujung pada pemberhentian tayangan hingga penggantian nama karakter.

Dosen Pengampu Mata Kuliah Drama Korea FIB Universitas Indonesia Eva Latifah mengatakan reaksi itu bukan hal baru di Korea Selatan. Ia menilai hal itu dapat terjadi karena ada dua faktor.

Pertama, drama sageuk atau yang bertema sejarah kerajaan merupakan isu yang sensitif bagi warga Korea Selatan. Ia pun mencontohkan kasus pada 2007 lalu saat ia hadir dalam sebuah diskusi di kampus Kyung Hee University.


Eva mengatakan bahwa tayangan bertema sejarah seperti film Hwang Jin Yi yang mengangkat cerita tentang wanita penghibur di era Joseon menjadi sorotan warga karena berpotensi melenceng dari sejarah.

Kala itu, publik mempertanyakan sosok Song Hye-kyo yang membawakan karakter Hwang Jini dalam film tersebut. Namun, kritikan itu tak sebesar sekarang karena akses mudah di tengah perkembangan teknologi informasi saat ini.

"Sebetulnya dulu juga ada, tapi kenapa sekarang mulai ramai lagi. Pertama saya lihat sekarang akses ke internet lebih tinggi. Mereka jadi lebih sadar kalau drama dan film Korea sudah mendunia, jadi mereka lebih hati-hati lagi," ujar Eva.

Dalam kasus Joseon Exorcist warga menuding jalan cerita dalam drama tersebut memutarbalikkan sejarah Korea. Joseon Exorcist merupakan drama terbaru karya penulis Park Kye-ok yang mengisahkan pemerintahan Raja Taejong dalam Dinasti Joseon 1392-1910. Drama bergenre fantasi supernatural ini menggambarkan pertarungan keluarga kerajaan melawan roh jahat.

Drama itu dikritik karena menggambarkan Raja Taejong yang berhalusinasi dan membantai orang-orang Joseon yang tidak bersalah. Hal yang sama juga berlaku untuk drama Snowdrop yang mengambil latar belakang waktu 1987 ketika Korea Selatan mengalami gerakan demokrasi nasional.

Jisoo BLACKPINKJisoo BLACKPINK ikut syuting film Snowdrop. (Dok. YG Entertainment)

Dalam sebuah petisi yang diajukan ke Kantor Kepresidenan Korea Selatan pada Minggu (28/3) warga mengklaim drama yang dibintangi Jung Hae-in dan Jisoo BLACKPINK ini menampilkan mata-mata sebagai karakter utama. Ada pula tudingan soal dugaan keterlibatan Korea Utara dalam gerakan demokrasi Korea Selatan.

Tak hanya itu, petisi tersebut juga menyinggung keterlibatan tokoh-tokoh lain dalam penyiksaan dan pembunuhan orang untuk 'mempercantik' salah satu badan pemerintah Korea Selatan atau yang sekarang dikenal dengan Kementerian Keselamatan dan Perencanaan Nasional (NIS).

Eva menilai hal tersebut memantik rasa nasionalisme warga Korea Selatan yang tinggi. Kesadaran mereka dalam mengawal sejarah dalam tayangan dua drama tersebut semakin kuat dibandingkan dahulu.

Selain perbedaan karakter asli dengan tokoh dalam film, faktor kedua yang menyebabkan warga Korea Selatan meradang atas penayangan drama tersebut karena ada unsur mendistorsi sejarah. Terlebih di film itu menampilkan unsur-unsur dari China menu-menu makanan Tiongkok.

Contohnya yang ditampilkan dalam drama Joseon Exorcist yang menggunakan lamian dari China. Padahal Korea Selatan juga memiliki sejenis ramen yang terkenal bernama Japagetti.

"[Joseon Exorcist] juga mencantumkan barang-barang yang merepresentasikan China. Jadi orang Korea khawatir orang-orang di luar Korea akan menduga bahwa budaya di Korea itu semuanya diambil dari China, makananya dan segala macam," ujar Eva.

Menurut Eva, kasus ini membuktikan bahwa nasionalisme orang Korea Selatan terhadap sejarah bangsa mereka begitu tinggi. Ia memandang hal ini menjadi pembelajaran yang berharga bagi para pelaku industri kreatif agar lebih memperhatikan fakta sejarah.

Mengutip penjelasan dari salah satu profesor dalam diskusi yang dilakukan pada 2007 silam, Eva mengatakan bahwa drama saeguk tidak dilarang. Namun, perlu diperhatikan dengan lebih hati-hati lagi karena menyangkut identitas Korea Selatan.

"Boleh buat drama sageuk tapi kalau mau buat fantasi jangan dari tokoh yang beneran ada. Pakai tokoh fantasi sekalian saja, kalau pakai tokoh yang beneran dikhawatirkan ada distorsi sejarah, " kata Eva.

Ia pun menambahkan drama Snowdrop dapat tetap tayang karena pihak jTBC memastikan akan mengganti nama tokoh Eun Young-cho, yang diduga serupa dengan nama aktivis pro-demokrasi di dunia nyata, Chun Young-cho.

Kendati demikian, ia kembali mengingatkan penggunaan produk-produk dari China dalam drama tersebut agar tidak bernasib seperti drama Joseon Exorcist.

(nly/bac)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)


Kenapa Publik Korea Sensitif Film dan Drama Berlatar Sejarah? - CNN Indonesia
Kelanjutan Disini Klik

Nasib Pekerja Film Menyambung Hidup dengan Youtube - kompas.id

Memuat data...

Kompas/Priyombodo

Rahmadia (tengah) memimpin latihan bagi para stuntman atau aktor pemeran pengganti untuk film laga di Studio Piranha Stunt Indonesia di Depok, Jawa Barat, Jumat (26/3/2021). Pandemi Covid-19 yang memukul industri film di Tanah Air turut berdampak bagi para stuntman ini. Sepinya pembuatan film selama masa pandemi membuat penghasilan mereka turun hingga 70 persen.

Tidak banyak yang bisa dilakukan pekerja film saat produksi dihentikan karena pandemi Covid-19. Mau protes, tetapi lawannya virus kecil nan mematikan. Tidak bisa dilawan. Pekerja terpaksa legawa menganggur hingga entah sampai kapan.

Sudah setahun baju-baju milik Denny Saputra (53) jadi pajangan. Biasanya, busana miliknya dipakai aktor dan aktris untuk shooting film. Penata busana itu kehilangan pekerjaan setahun terakhir. Produksi film-film yang menggunakan jasanya ditunda karena pandemi.

”Sebenarnya saya sedang siap-siap berangkat ke Medan dan Kalimantan sebelum pandemi. Ada produksi dua judul film. Eh, ternyata semua kegiatan dihentikan pada Maret 2020. Sudah hampir setahun saya tidak ada pekerjaan,” kata Denny saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (25/3/2021).

Selain pekerjaan, pendapatannya ikut hilang. Bekalnya setelah produksi film berhenti adalah upah yang sudah dibayarkan di termin pertama. Upah termin pertama biasanya 20-30 persen dari total upah suatu produksi film. Jumlah upah tergantung dari skala film, bisa puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.

Itu pendapatan bruto. Masih harus saya bagi dengan asisten yang membantu saya.

”Itu pendapatan bruto. Masih harus saya bagi dengan asisten yang membantu saya,” kata Denny.

Ia mengaku sempat stres selama pandemi. Selain tidak ada pemasukan, ia tidak bisa mendapat bantuan kebutuhan pokok karena belum mengurus perpindahan kartu penduduk dari Jakarta ke Bekasi.

Denny menyambung hidup dengan bantuan dari rekan-rekannya. Para pelaku industri film beberapa kali mengumpulkan dana untuk membantu pekerja film terdampak. Bantuan itu membuat Denny bisa sedikit bernapas lega, tetapi ia tetap harus mencari pekerjaan lain.

Ia pun bekerja sebagai kurir barang. Belakangan, ia menerima pekerjaan dari rumah produksi kecil untuk membuat konten di Youtube. Konten itu digarap bersama tiga teman lain. Denny yang sejatinya penata busana pun beralih peran menjadi sutradara, penata busana, hingga penata artistik.

Sekali produksi Denny bisa mendapat Rp 500.000-Rp 1,5 juta. Hingga kini, ia sudah membuat sedikitnya 10 konten di Youtube.

”Hajar saja daripada tidak ada pemasukan. Sebenarnya kami (pekerja produksi film) sudah kenyang dengan kondisi seperti ini. Saat krisis 1998 pun kami menganggur karena tidak ada produksi film. Jadi, sebenarnya tidak kaget lagi dengan kondisi ini,” ucap Denny.

Baca juga: Dari ”Clubhouse” hingga ke Surat Terbuka untuk Presiden

Memuat data...

Ribuan terdampak

Persatuan Karyawan Film dan Televisi (KFT) mencatat ada 7.000 anggota yang tersebar di Indonesia. Sebanyak 4.500 orang terlibat aktif dalam produksi film dan televisi, dan 2.500 di antaranya kehilangan pekerjaan karena produksi dihentikan saat pandemi.

Ketua Persatuan KFT Gunawan Paggaru mengatakan, hal ini berpengaruh ke kelangsungan hidup para pekerja film. Kemampuan bertahan pada masa krisis tergantung dari upah yang diterima.

”Pekerja di level kreator, seperti sutradara, produser, dan penulis skenario, bisa bertahan enam bulan hingga setahun dengan upah mereka. Pekerja di level master, seperti kameramen dan penata artistik, sekitar enam bulan. Sementara itu, orang di level pekerja, seperti asisten dan pembantu umum, bisa hanya seminggu,” kata Gunawan.

Persatuaan KFT dan asosiasi profesi lain pernah bekerja sama dengan platform over the top (OTT) untuk membantu pekerja film. Mereka mengumpulkan dana, kemudian menyumbangkannya untuk para pekerja.

Asosiasi profesi juga mengajukan permohonan ke pemerintah agar bisa kembali memproduksi film dengan protokol kesehatan. Pemerintah lalu mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 2 Menteri tentang Panduan Teknis di Bidang Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif. Surat itu ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebelumnya, Wishnutama Kusubandio.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga mengeluarkan Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan untuk Sektor Ekonomi Kreatif. Subsektor film, animasi, dan video termasuk di dalamnya. Produksi film mulai banyak dilakukan pada Oktober 2020.

Produksi film berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat. Asosiasi Produser Film Indonesia (Aprofi) mencatat, biaya produksi naik sedikitnya 10 persen untuk protokol kesehatan.

”Produksi film sudah banyak yang jalan, tetapi mereka ragu kapan filmnya bisa tayang di bioskop. Sementara itu, produksi konten televisi dan OTT sudah normal kembali. Kami terus mengawal, mengawasi, dan mengedukasi soal protokol kesehatan di lingkungan kerja,” kata Gunawan.

Baca juga: Asa di Tengah Keterpurukan

Menurut Ketua Indonesian Cinematographer Society (ICS) Anggi Frisca, produksi film skala besar tidak bisa dilakukan pada 2020. Pelaku industri film harus mengolah ide kreatif sehingga pengambilan gambar bisa dilakukan di rumah dengan jumlah orang terbatas. Cara lain adalah dengan membuat ide cerita yang latar tempatnya ada di ruang terbuka.

”Produksi film sudah mulai berjalan. Saya pribadi akan mengerjakan dua proyek film tahun ini,” katanya.

Let's block ads! (Why?)


Nasib Pekerja Film Menyambung Hidup dengan Youtube - kompas.id
Kelanjutan Disini Klik

Tuesday, March 30, 2021

Erick Thohir: Menonton Film Adalah Salah Satu Pereda Stres Saya - Kompas.com - Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku sangat suka menonton film. Bagi dia, menonton film merupakan salah satu sarana pelepas penat.

Hal tersebut diungkapkan Erick dalam unggahan di akun Instagram resminya, @erickthohir pada Rabu (31/3/2021).

“Menonton film adalah salah satu pereda stres yang sering saya lakukan. Saya menikmati setiap cerita yang bagus, cinematography yang cantik, acting yang berkelas, musik yang ear-catching dan lain-lain,” tulis Erick.

Menurut mantan bos Inter Milan itu, Indonesia memiliki sineas-sineas kreatif yang bisa menghasilkan karya hebat.

Baca juga: Tangkap Potensi Ekonomi Digital, Huawei Dorong Investasi R&D

Kendati begitu, Erick memahami bagaimana kegelisahan para insan perfilman Indonesia di masa pandemi Covid-19 ini. Apalagi, dia mengaku begitu dekat dengan industri hiburan.

“Namun saya meyakini, masa sulit adalah magnet dari ide-ide kreatif dan peluang baru, yang akan menjadikan industri perfilman akan semakin kuat ke depan,” kata dia.

Dalam mendukung industri perfilman dalam negeri, lanjut Erick, BUMN memiliki perusahaan bernama Perum Produksi Film Negara (PFN). Saat ini, PFN sedang bertransformasi ke model bisnis baru, yakni lembaga pembiayaan film dan konten.

“PFN juga tidak bisa berdiri sendiri, PFN harus bersinergi dengan BUMN lain dna juga komunitas untuk dapat bersaing di era digitalisasi seperti saat ini. Selamat hari film nasional, tetap semangat ya!,” ungkapnya.

Baca juga: Naik Pesat di Hari Terakhir, Wajib Pajak Orang Pribadi yang Lapor SPT Capai 10,23 Juta

Let's block ads! (Why?)


Erick Thohir: Menonton Film Adalah Salah Satu Pereda Stres Saya - Kompas.com - Kompas.com
Kelanjutan Disini Klik

Daftar Film dengan Pendapatan Kotor Terbesar di Era Pandemi - Kompas.com - KOMPAS.com

KOMPAS.com - Industri perfilman dunia menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.

Sebagian besar studio terpaksa harus menunda perilisan film-film terbaru mereka.

Industri perfilman Hollywood, misalnya, mengalami perombakan jadwal besar-besaran akibat pandemi Covid-19.

Alasan utamanya tentu saja karena bioskop yang ditutup demi menekan angka penyebaran virus corona.

Selama hampir 12 bulan bioskop ditutup, perilisan film-film besar pun akhirnya dialihkan ke layanan streaming.

Untuk kali pertama selama 5 dekade, tak ada studio yang mampu menghasilkan pendapatan kotor lebih dari 59 juta dollar AS AS.

Kini industri perfilman Hollywood sudah mulai bisa sedikit bernapas dengan dibukanya kembali sejumlah bioskop.

Meski jumlah penontonnya dibatasi, setidaknya ekosistem perfilman bisa kembali hidup.

Paul Dergarabedian, analis dari Comscore, belum bisa memprediksi industri perfilman bisa kembali berdiri tegak seperti era sebelum pandemi.

Paul menyebut 2022 akan menjadi tahun di mana bioskop bisa kembali hidup seperti semula.

"2022 akan menjadi tahun yang menjelaskan apakah akan ada potensi untuk kembali ke tingkat pendapatan bioskop sebelum pandemi," ucap Paul seperti dilansir Entertainment Weekly, Rabu (31/3/2021).

Berikut ini daftar 20 film dengan pendapatan tertinggi di era pandemi Covid-19 (data diambil dari Comscore hingga 30 Maret 2021):

1. Tenet — 58,2 juta dollar AS

2. The Croods: A New Age — 56 juta dollar AS

3. Wonder Woman 1984 — 45,9 juta dollar AS

4. Tom & Jerry — 37,3 juta dollar AS

5. Raya and the Last Dragon — 28,7 juta dollar AS

6. The New Mutants — 23,9 juta dollar AS

7. The War With Grandpa — 21 juta dollar AS

8. Unhinged — 19,8 juta dollar AS

9. Monster Hunter — 15 juta dollar AS

10. The Little Things — 14,9 juta dollar AS

11. The Marksman — 14,8 juta dollar AS

12. Honest Thief — 13,7 juta dollar AS

13. News of the World — 12,6 juta dollar AS

14. Chaos Walking — 11,5 juta dollar AS

15. Come Play — 10,5 juta dollar AS

16. Let Him Go — 9,4 juta dollar AS

17. Freaky — 9 juta dollar AS

18. Nobody — 6,8 juta dollar AS

19. Fatale — 6,3 juta dollar AS

20. Promising Young Woman — 6 juta dollar AS

Let's block ads! (Why?)


Daftar Film dengan Pendapatan Kotor Terbesar di Era Pandemi - Kompas.com - KOMPAS.com
Kelanjutan Disini Klik

Produksi Film Berjalan dengan Sistem Gelembung - kompas.id

Memuat data...

KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Suasana studio bioskop yang kosong di Jakarta, Rabu (24/3/2021). Kendati bioskop sudah mulai beroperasi, sebagian masyarakat masih ragu datang karena khawatir dengan Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS — Produksi film di Indonesia mulai berjalan setelah sempat berhenti akibat pandemi Covid-19. Produksi dilakukan dengan sistem gelembung yang mengharuskan semua orang terlibat negatif Covid-19.

Ketua Indonesian Cinematographer Society (ICS) Anggi Frisca mengatakan, tidak semua film dapat diproduksi secara jarak jauh, khususnya film berskala besar yang melibatkan banyak kru. Pengambilan gambar (shooting) jarak jauh bisa dilakukan jika produksi film berskala kecil atau ide ceritanya mendukung.

”Sejauh ini, shooting film berjalan dengan protokol kesehatan. Kami coba buat bubbling system (sistem gelembung). Jadi, semua kru wajib dites usap dulu,” kata Anggi saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (26/3/2021).

Sistem gelembung juga membagi lokasi shooting menjadi tiga lingkaran atau ring. Lingkar terluar adalah ring ketiga yang merupakan area umum bagi semua kru. Ring kedua terdapat area hijau untuk berkumpul.

Ring pertama adalah lingkar paling dalam dan berupa tempat pengambilan gambar. Lingkar ini terbatas hanya untuk kru yang terlibat, seperti aktor, sutradara, produser, dan sinematografer.

Memuat data...

GODELIVA LINGGA UNTUK KOMPAS

Dian Sastrowardoyo saat menghadiri peluncuran poster film Guru-guru Gokil di Jakarta, Selasa (21/1/2020).

Sistem gelembung pernah digunakan sutradara Dian Sastrowardoyo saat produksi film pendek Nougat pada 2020. Nougat dan empat film pendek lainnya kemudian digabungkan dalam film berjudul Quarantine Tales yang tayang di Bioskop Online pada akhir 2020.

Dian pada pertemuan daring 11 November 2020 mengatakan, dirinya membuat tiga lingkaran di lokasi shooting. Lingkar terluar atau ring ke-3 salah satunya berupa lapangan parkir. Semakin dalam lingkarnya, semakin terbatas pula orang yag diperbolehkan masuk. Selain itu, semua kru juga diwaijbkan membawa alat makan sendiri.

Kalau hasil tes usapnya tidak negatif, orang tidak boleh masuk (ke lokasi). Kami cukup galak soal protokol kesehatan. Tapi, kami nyaman bekerja dengan orang yang sama-sama menjaga kesehatan dan keselamatan satu sama lain.

”Kalau hasil tes usapnya tidak negatif, orang tidak boleh masuk (ke lokasi). Kami cukup galak soal protokol kesehatan. Tapi, kami nyaman bekerja dengan orang yang sama-sama menjaga kesehatan dan keselamatan satu sama lain,” ucap Dian.

Baca juga: Asa di Tengah Keterpurukan

Memuat data...

KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Poster film Quarantine Tales, hasil kerja sama Bioskop Online dan Base Entertainment. Film ini akan ditayangkan sebagai film original di Bioskop Online, tepatnya laman bioskoponline.com. Film ini memuat lima kisah yang digarap lima sutradara, yakni Ifa Isfansyah (yang membuat kisah berjudul Cook Book), Dian Sastrowardoyo (Nougat), Jason Iskandar (Prankster), Aco Tenri (Happy Girls Don’t Cry), dan Sidharta Tata (The Protocol).

Jam kerja dikurangi

Pandemi Covid-19 turut mengubah pola kerja para kru film. Sebelum pandemi, shooting bisa dilakukan seharian. Kini, produksi film dibatasi maksimal 14-15 jam per hari.

”Ini kesepakatan bersama. tujuannya agar ada waktu istirahat dan sistem imunitas terjaga. Pola kerja seperti ini lebih seimbang dari sebelumnya. Yang seperti ini mungkin bisa diadopsi untuk pola kerja pada masa depan,” tutur Anggi.

Produksi film mulai menggeliat sekitar Oktober 2020. Ini menyusul keluarnya Surat Keputusan Bersama (SKB) 2 Menteri tentang Panduan Teknis di Bidang Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif. Surat itu ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebelumnya, Wishnutama Kusubandio.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga merilis Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan untuk Sektor Ekonomi Kreatif. Subsektor film, animasi, dan video termasuk di dalamnya.

Di sisi lain, pandemi tidak berpengaruh signifikan pada fase praproduksi (seperti penulisan skenario) dan pascaproduksi (seperti penyuntingan). Ketua Asosiasi Penulis Indonesia untuk Layar Lebar (Pilar) Salman Aristo mengatakan, penulisan skenario tetap berjalan karena dapat dilakukan dari rumah. Diskusi dengan kru dan pemeran pun bisa dilakukan secara daring.

”Situasi pandemi jadi kesempatan mendalamkan dan mengembangkan skenario,” katanya.

Baca juga: Dari ”Clubhouse” hingga ke Surat Terbuka untuk Presiden

Menurut Ketua Asosiasi Editor Film Indonesia (Inafed) Cesa David Luckmansyah, penyuntingan gambar tetap berjalan karena bisa dikerjakan di dalam ruangan. Pekerjaan itu pun tidak melibatkan banyak orang.

”Kami sempat membuat surat resmi ke semua rumah produksi (PH). Suratnya berisi imbauan agar PH menyediakan protokol kesehatan. Kami juga minta agar orang-orang yang bisa masuk dan keluar ruang editing dibatasi,” kata Cesa. (SKA)

Let's block ads! (Why?)


Produksi Film Berjalan dengan Sistem Gelembung - kompas.id
Kelanjutan Disini Klik

Film Transformers Terbaru Mulai Digarap - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Sutradara Angel Manuel Soto dikabarkan mulai menggarap film Transformers terbaru yang tidak berkaitan dengan waralaba Transformers milik Paramount Pictures.

Sebagaimana dilansir Ace Showbiz, Soto bukan satu-satunya orang yang dikabarkan terlibat dalam penggarapan awal ini. Marco Ramirez disebut juga ikut terlibat sebagai penulis naskah.

Meski demikian, sampai saat ini belum diketahui akan seperti apa cerita film Transformers terbaru. Baik Soto atau Ramirez pun belum memberikan keterangan resmi.


Produser yang akan menaungi film ini pun belum diketahui, namun tiga sineas yang memproduseri waralaba Transformers diperkirakan akan terlibat. Mereka adalah Lorenzo di Bonaventura, Tom DeSanto, dan Don Murphy

Soto sendiri bukan orang baru dalam industri perfilman. Sebelumnya ia menyutradarai sejumlah film pendek dan film panjang seperti Frailty (2012), The Farm (2015), dan Charm City kings (2020).

Sementara, Ramirez belum memiliki pengalaman menulis naskah film panjang. Sebelumnya ia menulis naskah film pendek dan serial seperti Daredevil dan The Defenders.

Diketahui, waralaba Transformers yang diproduksi Paramount Pictures dimulai dengan film bertajuk Transformers (2007). Film itu dilanjutkan dengan Transformers: Revenge of the Fallen (2009) dan Transformers: Revenge of the Fallen (2011).

Waralaba ini masih berlanjut pada 2014 lewat Transformers: Age of Extinction dan Transformers: The Last Knight (2017) dengan karakter utama yang berbeda. Kemudian Paramount Pictures merilis prekuel bertajuk Bumblebee pada 2018.

Film pertama sampai ketiga cenderung mendapat ulasan positif karena cerita yang cukup menarik dan menegangkan. Namun, film-film berikutnya cenderung mendapat ulasan buruk karena cerita yang memaksa.

(adp/bac)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)


Film Transformers Terbaru Mulai Digarap - CNN Indonesia
Kelanjutan Disini Klik

3 Film Karya Usmar Ismail yang Mengubah Industri Layar Lebar - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Nama Usmar Ismail tak akan bisa dilepaskan dari coretan perjalanan industri film Indonesia. Ia memulai apa yang kita nikmati kini di layar lebar.

Pria kelahiran Bukittinggi Sumatera Barat tersebut disebut menjadi pelopor lahirnya industri film Tanah Air. Melalui sejumlah film, di tahun 1950-an ia memicu lahirnya insan-insan lain di dunia perfilman.

Sejumlah judul film kemudian menjadi identik bagaimana Usmar Ismail mencetak sejarah berupa karya seni yang bisa dinikmati hingga kini.


Berikut 3 film karya sutradara Usmar Ismail yang berperan besar mengubah industri hiburan film di Indonesia:

1. Darah dan Doa (1950)

Film Darah dan Doa menjadi debut penyutradaraan Usmar Ismail. Darah dan Doa (judul lain: The Long March) kisahkan perjalanan panjang prajurit RI dari Yogyakarta ke Jawa Barat.

Rombongan tersebut dipimpin oleh Kapten Sudarto (Del Juzar). Perjalanan diwarnai ketegangan, berupa serangan dari tentara Belanda, dan dibumbui aroma pengkhianatan.

Kapten Sudarto tidak digambarkan sebagai pahlawan yang suci, melainkan manusia biasa yang tak lepas dari godaan. Meski telah berkeluarga, di sepanjang perjalanan ia terlibat dalam beberapa hubungan cinta terlarang.

Poster Film Darah dan DoaPoster Film Darah dan Doa (1950) (Foto: Perfini via Imdb)

Konflik film ini didasari oleh ketegangan yang terjadi dalam peristiwa nyata Pemberontakan PKI Madiun tahun 1948.

Meski telah ada film cerita sebelum Darah dan Doa, namun film ini yang ditunjuk sebagai film nasional pertama. Maka dari itu, film ini ditunjuk sebagai cikal bakal penentuan Hari Film Nasinal (30 Maret).

2. Lewat Djam Malam (1954)

Film Usmar Ismail selanjutnya yang juga membangkitkan gairah perfilam zaman itu adalah Lewat Djam Malam, film yang masih bertemakan kepahlawanan bangsa.

Film Lewat Djam Malam mengisahkan seorang bekas pejuang, Iskandar (AN Alcaff) yang pulang kembali berbaur ke lingkungan masyarakat. Ia coba menyesuaikan diri dengan sekitar.

Kisah dimulai ketika Iskandar masuk ke rumah kekasihnya, Norma (Netty Herawati) tepat pada jam malam. Iskandar diceritakan kabur dari pesta yang digelar di rumah Norma, dan menemui sejumlah orang untuk mencari pekerjaan.

Film Lewat Djam Malam

Film Lewat Djam Malam karya sutradara Usmar Ismail (Foto: Perfini via Imdb)

Ke mana pun Iskandar pergi, ketika lewat jam malam ia hanya bisa kembali ke rumah Norma, berlindung dari hal-hal buruk yang ia alami di luar rumah.

Film yang telah berusia puluhan tahun ini pernah direstorasi oleh National Museum of Singapore dan World Cinema Foundation, bekerja sama dengan Kineforum Dewan Kesenian Jakarta.

Usai direstorasi tahun 2010-2012, film ini kembali ditayangkan di Festival Film Cannes, juga di beberapa bioskop di Indonesia.

3. Tiga Dara (1956)

Salah satu film yang paling dikenang dari Usmar Ismail adalah Tiga Dara. Film ini juga jadi batu loncatan karier nama-nama besar di industri film nasional.

Tiga Dara mengisahkan Nunung (Chitra Dewi), Nana (Mieke Wijaya), dan Nenny (Indriati Iskak). Mereka bertiga tinggal bersama ayah mereka, Sukandar (Hassan Sanusi) dan nenek (Fifi Young) setelah ditinggal sang ibu.

Nenek mereka menginginkan Nunung menikah, dan sempat merayakannya sebelum meninggal. Ia kemudian mencarikan jodoh untuk Nunung.

Salah satu adegan bernyanyi dalam film Tiga Dara karya Usmar Ismail. Film ini menceritakan tiga perempuan muda bernama Nunung (Chitra Dewi), Nana (Mieke Wijaya) dan Nenny (Indriati Iskak) yang dibesarkan oleh neneknya setelah ibu mereke meninggal. Mereka juga tinggal bersama bapaknya yang bernama Sukandar (Hassan Sanusi) yang sibuk dengan pekerjaannya.
Salah satu adegan bernyanyi dalam film Tiga Dara karya Usmar Ismail. (Foto: Dok. Perfini dan S.A Films)

Perjalanan nenek dan ayah ketiga anak perempuan tersebut jadi premis utama film yang disutradarai Usmar Ismail ini. FIlm ini dibumbui dengan adegan-adegan komedi.

Tiga Dara belum lama ini direstorasi oleh SA Films dengan format 4K. Hasil restorasi juga sempat ditayangkan di sejumlah bioskop Tanah Air pada Agustus 2016 lalu.

(fjr)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)


3 Film Karya Usmar Ismail yang Mengubah Industri Layar Lebar - CNN Indonesia
Kelanjutan Disini Klik

5 Film Indonesia Terlangka yang Tayang di Bioskop Online - Kompas.com - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan lima film bergenre drama dan horor ini mungkin belum pernah Anda ketahui sebelumnya.

Seiring dengan perkembangan industri perfilman Indonesia, masyarakat kini bisa menyaksikan beragam karya dari anak bangsa.

Namun, keberadaan sejumlah film kerap luput dari perhatian publik karena tidak ditayangkan di bioskop reguler.

Baca juga: 3 Fakta Film Kemarin Director’s Cut yang Tayang di Bioskop Online

Kehadiran layanan Transactional Video on Demand seperti Bioskop Online pun menjadi angin segar bagi para penikmat film.

Tak hanya menawarkan harga sewa yang terjangkau, Anda juga bisa menikmati film-film Indonesia yang terbilang langka seperti berikut:

Sutradara Azzam Fi Rullah kembali berkolaborasi dengan Alzein Putra Merdeka dalam film pendek keempatnya.

Berdurasi 20 menit, Sebuah Film Karya Setan menceritakan teror mengerikan yang dialami oleh dua perempuan.

Baca juga: Serba-serbi Bioskop Online, Bayar Mulai dari Rp 5.000 dan Tak Perlu Berlangganan

Kisah berawal saat dua perempuan tersebut dihantui sosok-sosok aneh yang muncul dalam mimpi mereka.

Seiring berjalannya waktu, mimpi buruk ini berubah menjadi halusinasi yang membuat hidup mereka berantakan.

Kuntilanak Pecah Ketuban menjadi film pendek yang juga lahir dari kolaborasi Azzam Fi Rullah dan Alzein Putra Merdeka.

Film berdurasi 15 menit ini mengangkat kisah tentang Santi (Nadiana Anandita) yang tewas di tangan sang suami Krisna (Fadjar Setyaki).

Baca juga: Bioskop Online Sajikan Film-film Indonesia yang Terkurasi dengan Baik

Setelah meninggal dunia, Santi dikirim ke neraka dan kisah kematiannya menjadi bahan olok-olok para penghuninya.

Suatu hari, ia membuat perjanjian dengan setan agar bisa membalaskan dendamnya pada Krisna.

3. Siti (2016)

Pasca kecelakaan yang menimpa sang suami, Siti (Sekar Sari) kini harus menjadi tulang punggung keluarga.

Setiap hari, Siti menjajakan peyek jinking buatannya kepada wisatawan yang berkunjung ke Pantai Parangtritis.

Baca juga: Sinopsis Film Story of Kale: When Someones in Love, Tayang Hari Ini di Bioskop Online

Usai berjualan, ia akan menghabiskan malam di tempat karaoke demi memperoleh uang tambahan.

Meski sudah berjuang mati-matian, sang suami Bagus (Ibnu Widodo) justru mulai bersikap tidak acuh padanya.

Film dokumenter besutan sutradara Amir Pohan ini mengambil konsep catatan perjalanan audiovisual dari para karakternya.

Ladya Cheryl, Tara Basro, Putri Ayudya, serta Ismail Basbeth menjadi sederet aktor dan aktris Indonesia yang terlibat dalam proyek ini.

Baca juga: Sinopsis Nay, Menguak Topeng Manusia, Streaming di Bioskop Online ID

Kisah yang ditampilkan sendiri terbagi dalam dua bagian.

Pertama, cerita juru rekam suara yang tengah melakukan sebuah eksperimen di alam.

Bagian kedua bercerita tentang para pemerhati lingkungan yang berencana melakukan unjuk rasa di tengah kota.

Jaleswari (Marcella Zalianty) mengajukan diri sebagai tenaga pengajar bagi anak-anak di wilayah pedalaman Kalimantan.

Hal ini dilakukan Jaleswari karena merasa prihatin dengan program-program pendidikan yang tidak pernah berjalan baik.

Baca juga: Sinopsis Film Ini Kisah Tiga Dara, Tayang di Bioskop Online

Setelah melakukan pengamatan, Jaleswari menyadari jika ambisinya bertolak belakang dengan adat istiadat yang dijunjung masyarakat setempat.

Banyak yang lebih memilih disalurkan sebagai TKI oleh Otig (Otig Pakis) yang selalu menebar janji-janji manis pada mereka.

Itu dia film Indonesia terlangka yang tayang di Bioskop Online. 

Let's block ads! (Why?)


5 Film Indonesia Terlangka yang Tayang di Bioskop Online - Kompas.com - KOMPAS.com
Kelanjutan Disini Klik

Hari Film Nasional 30 Maret: Sejarah, Tema 2021, dan Ucapan Warganet - Kompas.com - KOMPAS.com

KOMPAS.com - Hari Film Nasional diperingati setiap 30 Maret. 

Tanggal tersebut diambil dari hari pertama produksi film Darah dan Doa (Long March of Siliwangi) karya Bapak Perfilman Indonesia Usmar Ismail, tahun 1950.

Mengutip Instagram resmi Direktoral Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, berangkat dari semangat Usmar Ismail itulah perjalanan industri film di Indonesia kemudian terus meningkat, termasuk perkembangan film anak bangsa yang sudah banyak diproduksi sejak 1950.

Baca juga: 30 Maret, Hari Film Nasional

Sejarahnya

Terdapat beberapa usulan tanggal terkait tanggal Hari Film Nasional.

Diberitakan Harian Kompas, 19 Agustus 1984, dalam sidang Majelis Musyawarah Perfilman Indonesia (MMPI) diadakan di Yogyakarta dalam rangkaian FFI 84 diajukan beberapa tanggal sebagai Hari Film Nasional, yakni 6 Oktober dan 30 Maret.

Meskipun Loetoeng Kasaroeng (1926) merupakan film pertama yang dibuat di Indonesia, tapi pembuatnya adalah orang asing, L Heuveldorp yang berkebangsaan Belanda. Jadi film itu tidak dijadikan patokan penetapan Hari Film Nasional.

Selain itu, meskipun Indonesia telah merdeka sejak 1945, tapi perusahaan film nasional baru berdiri pada 1950. Umar Ismail dan kawan-kawan mendirikan Perusahaan Film Nasional (Perfini).

Baca juga: Selamat Hari Film Nasional, Wajib Tahu 3 Hal Ini

30 Maret

Produksi pertama, Darah dan Doa, mulai pengambilan gambar perdana pada 30 Maret 1950 dan Umar Ismail menjadi sutradaranya.

Meskipun Umar Ismail pernah menyutradarai dua film sebelumnya, yaitu film Tjitra dan Harta Karun (keduanya pada 1949), tapi dia menganggap Darah dan Doa sebagai film pertamanya.

Lewat Darah dan Doa dia memperoleh kebebasan sepenuhnya dalam menghasilkan film sebagai karya seni, bukan semata barang dagangan.

6 Oktober

Tanggal 6 Oktober juga mencuat sebagai usulan, karena pada hari itu dilakukan serah terima Nipon Eiga Sha dari pemerintah Jepang kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Sebagai perwakilan dari Indonesia adalah R M Soetarto, ketua Berita Film Indonesia (BFI).

Studio Nipon Eiga Sha pada awalnya adalah ANIF, lalu berubah menjadi Multi Film. Kemudian saat pemerintah RI pindah ke Yogyakarta, studio BFI jatuh ke tangan Belanda lagi dan kembali menjadi Multi Film.

Kemudian saat Indonesia berdaulat penuh, MUlti Film kembali ke pihak Indonesia dan dinamai Pusat Pilem Negara (PPN). Setelah itu berubah nama lagi menjadi Pusat Film Negara (PFN), lalu Pusat Produksi Film Negara (PPFN).

Baca juga: Selamat Hari Film Nasional! 7 Film Indonesia Ini Bisa Kamu Tonton di Viu

Penetapan Hari Film Nasional

Mengutip Harian Kompas, 5 April 1981, tanggal 30 Maret ditetapkan sebagai Hari Film Nasional dalam Konferensi kerja Dewan Film Indonesia bersama Organisasi Perfilman pada 11 Oktober 1962 di Jakarta. Berikut bunyi ketetapannya:

"Menetapkan hari shooting pertama dalam pembuatan film nasional yang pertama DARAH DAN DOA (The Long March) sebagai Hari Film Nasional".

The Long March atau Darah dan Doa adalah film berwarna hitam putih produksi 1950 oleh Usmar Ismail selaku sutradara sekaligus sebagai produser (Perfini).

Film ini mengisahkan perjalanan panjang (long march) prajurit Republik Indonesia yang diperintahkan kembali ke pangkalan semula dari Yogyakarta ke Jawa Barat.

Sejak saat itu, 30 Maret dianggap sebagai Hari Film Nasional. Usmar Ismail (Perfini) dan Djamaludin Malik (Persari) diangkat sebagai Bapak Perfilman Nasional.

Baca juga: 5 Rekomendasi Film Indonesia yang Menyabet Penghargaan Internasional

Keppres Nomor 25 Tahun 1999

Tetapi pemerintah baru mengeluarkan peraturan perundangan resmi mengenai penetapan Hari Film Nasional pada 1999 melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 1999.

Dikutip dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Keppres tersebut ditetapkan di Jakarta pada 29 Maret 1999 oleh Presiden RI BJ Habibie.

Adapun tujuan penetapan 30 Maret adalah sebagai Hari Film Nasional sebagai upaya meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi para insan film Indonesia.

Selain itu, untuk meningkatkan prestasi yang mampu mengangkat derajat film Indonesia secara regional, nasional, dan internasional.

Tema Hari Film Nasional

Mengutip Kompas.com, Selasa (30/3/2021), tahun ini tema yang diusung adalah "100 Tahun Usmar Ismail".

HFN menjadikan hari ini sebagai momentum bersejarah untuk mengenang karya Usmar Ismail sebagai bapak Perfilman Indonesia.

Dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, beberapa film karya Usmar Ismail juga disebutkan bisa dinikmati dari tanggal 26 hingga 30 Maret 2021 secara daring.

Baca juga: Profil Timo Tjahjanto, Sutradara Film Remake Train to Busan

Ucapan dari para tokoh

Presiden RI Joko Widodo dalam akun Twitter-nya mengucapkan Hari Film Nasional.

"Hari ini 100 tahun lampau, tokoh film Indonesia Usmar Ismail lahir. Hari ini, 71 tahun lalu, Usmar Ismail menjadi sutradara film pertama produksi Indonesia.

Kita mengenang momentum kelahiran film Indonesia itu dan menjadikannya tonggak kebangkitan kembali film-film nasional." tulisnya.

Joko Anwar dalam ucapannya di Twitter juga mengajak masyarakat untuk mendoakan film lekas kembali ke bioskop.

"Selamat Hari Film Nasional, teman-teman. Terima kasih telah setia menonton, mengkritik, dan merayakan film Indonesia selama ini. Selama pandemi film sempat terhenti di bioskop. Tapi segera akan kembali lagi. Doakan ya, teman-teman!" tulis @jokoanwar.

Selain itu ada juga produser film Indonesia Mira Lesmana yang mengucapkannya lewat instagram.

"Saya sungguh cinta perfilman Indonesia! Selamat Hari Film Nasional teman semua.
Kami siap bangkit kembali, merayakan film Indonesia. Dengan menjaga protokol kesehatan sebaik-baiknya, kita jumpa lagi di bioskop, karena kami rindu dan kalian pasti juga kan? Mari dukung selalu Perfilman Indonesia karena #FilmIndonesiaFilmKita" tulis @mirles.

Let's block ads! (Why?)


Hari Film Nasional 30 Maret: Sejarah, Tema 2021, dan Ucapan Warganet - Kompas.com - KOMPAS.com
Kelanjutan Disini Klik

Selamat Hari Film Nasional, Wajib Tahu 3 Hal Ini - Kompas.com - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com- Hari ini, 30 Maret diperingati sebagai Hari Film Nasional (HFN). Perayaan Hari Film Nasional ke-71 di tahun ini, bertemakan "100 Tahun Usmar Ismail."

Apa saja yang sudah diketahui dari tanggal 30 Maret ini? Berikut beberapa fakta informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber.

Kenapa 30 Maret?

Setelah melalui perdebatan panjang untuk menentukan tanggal, akhirnya 30 Maret ditetapkan oleh Dewan Film Nasional dan disahkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 tahun 1999 oleh BJ Habibie, 29 Maret 1999.

Ini merupakan hari pertama pengambilan gambar film Darah dan Doa atau The Long March of Siliwangi karya Usmar Ismail. Dan menjadi pertama kalinya film dibuat orang dan perusahaan asli Indonesia.

Bapak Perfilman Nasional

Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Usmar Ismail (Perfini) dan Djamaludin Malik (Persari) diangkat sebagai Bapak Perfilman Nasional.

Sebagai sosok penting dalam dunia perfilman, nama Usman Ismail juga diabadikan menjadi nama gedung perfilman di daerah Kuningan, Jakarta Selatan.

Peringatan 100 tahun Usmar Ismail

Tahun ini dengan mengusung tema "100 Tahun Usmar Ismail", HFN menjadikan hari ini sebagai momentum bersejarah untuk mengenang karya Usmar Ismail sebagai bapak Perfilman Indonesia.

Dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, beberapa film karya Usmar Ismail juga disebutkan bisa dinikmati dari tanggal 26 hingga 30 Maret 2021 secara daring. 

Let's block ads! (Why?)


Selamat Hari Film Nasional, Wajib Tahu 3 Hal Ini - Kompas.com - KOMPAS.com
Kelanjutan Disini Klik

5 Rekomendasi Film Indonesia yang Menyabet Penghargaan Internasional - Kompas.com - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia telah banyak melahirkan karya film yang menghiasi layar lebar. 

Bahkan tidak sedikit juga film Indonesia yang menarik perhatian mancanegara dan berhasil menyabet penghargaan internasional.

Prestasi tersebut pun turut mengharumkan dunia perfilman tanah air.

Lantas, apa saja film Indonesia yang berhasil membawa piala penghargaan internasional? Berikut lima di antaranya.

Baca juga: Menegangkan, Berikut 5 Rekomendasi Film tentang Terorisme

1. Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017) 

Karya sutradara Mouly Surya ini dibintangi oleh Marsha Timothy. 

Film ini mengangkat kisah tentang seorang janda muda yang membalaskan dendamnya kepada para perampok karena mereka telah mengancam nyawa, harta, dan juga kehormatan Marlina (Marsha Timothy). 

Marlina melakukan perjalanan untuk memperjuangkan keadilannya dan melakukan balas dendam dengan membawa kepala dari bos perampok, Markus (Egi Fedly).

Baca juga: Rekomendasi Tayangan Terbaru Netflix April, Ada Tersanjung The Movie

Berhasil menarik perhatian para sineas dunia, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak telah ditayangkan di 19 negara dan mengantongi 17 piala. 

Beberapa piala tersebut didapatkan dari Festival Film Sitges, Tokyo FILMeX, QCinema International Film Festival, dan masih banyak lainnya. 

2. Sekala Niskala (2017) 

Beberapa film Indonesia terkenal dengan kisahnya yang penuh haru dan menyentuh hati, salah satunya Sekala Niskala. 

Film karya Kamila Andini ini bercerita tentang dua anak kembar perempuan dan laki-laki asal Bali bernama Tantri (Thaly Titi Kasih) dan Tantra (Ida Bagus Putu Radithya Mahijasena). 

Baca juga: 5 Rekomendasi Film Bollywood yang Tayang di Netflix

Suatu hari di rumah sakit, Tantri mengetahui bahwa saudara kembarnya, Tantra, menderita penyakit yang menyerang otaknya.

Kondisi Tantra kian hari semakin lemah, bahkan nyawa Tantra juga terancam akibat penyakit tersebut.

Melihat kondisi saudaranya, Tantri pun tidak tinggal diam.

Ia mengerahkan berbagai macam cara agar tetap bisa terhubung dan berkomunikasi dengan saudara kembarnya tersebut, bahkan melalui dunia fantasi.

Baca juga: 5 Rekomendasi Film Cerita Seru Anak Kuliahan

Film yang berhasil menarik perhatian publik internasional ini telah ditayangkan di Busan International Film Festival, Toronto International Film Festival, dan masih banyak lagi.

Beberapa penghargaan yang sukses didapatkan Sekala Niskala antara lain Best Feature 2017 di Asia Pasific Screen Awards dan Tokyo FILMeX. 

3. Babi Buta yang Ingin Terbang (2008) 

Tayang pada era 2000-an, film Babi Buta yang Ingin Terbang digarap oleh sutradara Edwin. 

Meskipun mungkin tidak setenar film lainnya yang juga tayang pada tahun sama, rupanya film ini justru menarik perhatian sineas mancanegara berkat alur ceritanya.

Baca juga: 5 Rekomendasi Film Karya Usmar Ismail, Bapak Perfilman Nasional

Dikisahkan seorang pemain bulutangkis tunggal putri asal Indonesia, Verawati (Elizabeth Maria), yang bertanding dengan atlet dari Cina.

Pada saat itu, masih banyak kritik pedas dilontarkan kepada orang yang memiliki garis keturunan Tionghoa. 

Kejadian itu lantas membuat sebagian orang yang memiliki karakteristik sama dengan orang Tionghoa, jadi merasa tidak percaya diri bahkan ketakutan. 

Babi Buta yang Ingin Terbang berhasil meraih penghargaan di Golden Horse Film Festival, Rotterdam International Film Festival, Singapore International Film Festival, dan lainnya. 

Baca juga: Sinopsis Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak, Tayang di Netflix

4. Kucumbu Tubuh Indahku (2018) 

Di sebuah desa di Jawa, hidup seorang pria bernama Juno (Muhammad Khan) yang menjadi penari sejak kecil hingga dewasa. 

Uniknya, Juno sering membawakan jenis tarian yang umumnya dilakukan kaum wanita.

Sejak kecil, Juno memang hidup dalam tubuh yang maskulin serta feminin.

Suatu ketika, ia merasakan trauma besar dalam hidupnya lantaran mengalami kekerasan.

Baca juga: Rekomendasi Film Nominasi Oscar 2021 yang Tayang di Amazon Prime Video

Semenjak itu, Juno pun berusaha untuk menghidupi dan menjalani kehidupannya seorang diri.

Film garapan sutradara Garin Nugroho ini sukses menarik minat dan perhatian dunia.

Beberapa piala internasional yang berhasil dikantongi Kucumbu Tubuh Indahku adalah Venice Independent Film Critic dan Asia Pacific Screen Awards. 

5. Pengabdi Setan (2017) 

Pengabdi Setan menjadi film horor terlaris pertama pada 2017. 

Baca juga: Sinopsis Film Pengabdi Setan, Misteri Kematian Ibu

Film besutan sutradara Joko Anwar ini tidak hanya berhasil di tanah air, melainkan juga di 42 negara lainnya. 

Pengabdi Setan sendiri sebenarnya telah lebih dulu dirilis pada 1980 silam yang kemudian dibuat ulang oleh Joko. 

Kisahnya fokus pada teror dari seorang ibu yang telah meninggal dunia akibat sebuah penyakit yang tidak pernah terdiagnosis.

Rupanya, semasa hidupnya, sang ibu telah mengabdikan dirinya kepada iblis demi melancarkan kariernya dan nyawa anak terakhirnya yang dijadikan jaminan.

Baca juga: Bikin Baper, Ini 6 Rekomendasi Film Indonesia Populer Adaptasi Wattpad

Kisah menarik tersebut sukses membuat Pengabdi Setan menerima banyak penghargaan internasional.

Beberapa di antaranya Film Horor Terbaik di ajang Toronto After Dark Film Festival, Overlook Film Festival, dan Popcorn Frights Film Festival.

Itulah rekomendasi film Indonesia yang tidak hanya sukses di dalam negeri, melainkan juga secara international.

Film apa yang menjadi favorit Anda?

Let's block ads! (Why?)


5 Rekomendasi Film Indonesia yang Menyabet Penghargaan Internasional - Kompas.com - KOMPAS.com
Kelanjutan Disini Klik

Monday, March 29, 2021

Hari Film Nasional, sineas diharapkan makin berinovasi - ANTARA

Jakarta (ANTARA) - Sutradara Jason Iskandar mengatakan bahwa insan film tanah air kini lebih berani mengeksplorasi berbagai peluang selama pandemi COVID-19 sehingga khasanah perfilman Indonesia semakin beragam.

Memaknai Hari Film Nasional, sutradara "Quarantine Tales" itu menilai bahwa satu tahun pandemi memberikan banyak tantangan dan pelajaran bagi para sineas.

Alih-alih terpuruk, para sineas justru mendapat semangat baru untuk mencoba berbagai hal yang sebelumnya tidak pernah dilakukan sehingga membuat perfilman tanah air tetap bergerak.

Baca juga: Sandiaga Uno ingatkan insan film agar lebih berani bikin gebrakan baru

"Tahun lalu pandemi membuat tren baru di kalangan film maker, yang awalnya agak ragu memasukkan filmnya ke digital streaming sekarang jadi pada berani," kata Jason dalam bincang-bincang virtual, Senin (29/3).

Salah satu yang paling menonjol adalah kehadiran film pendek. Menurut Jason, kini masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan akses untuk menyaksikan film pendek dari berbagai genre.

"Kita jadi banyak bisa nonton film pendek, padahal tadinya langka hanya ada di acara tertentu aja," ujar sutradara "Akhirat: A Love Story" itu.

Jason sendiri baru saja merilis sebuah film dengan format vertikal. Meski bukan yang pertama, film jenis ini masih cukup jarang digarap oleh sineas tanah air.

Di Hari Film Nasional ini, Jason juga berharap banyak bermunculan sineas dengan ide dan inovasi baru, khususnya dalam membuat film dengan format vertikal. Sebab, saat ini masyarakat lebih banyak menyaksikan film melalui ponsel pintar dan film menjadi sesuatu yang lebih personal bagi yang menyaksikannya.

"Di Hari Film ini semoga banyak filmmaker yang membuat film vertikal karena ini menciptakan sensasi sendiri," kata Jason.

Peringatan Hari Film Nasional yang jatuh setiap 30 Maret merupakan penghargaan bagi para sineas dan seluruh pekerja di industri tersebut.

Penetapan 30 Maret sebagai hari bersejarah diambil dari peristiwa pengambilan gambar film "Darah dan Doa" sebagai penanda sejarah bangkitnya industri perfilman Indonesia.

Film "Darah dan Doa" yang disutradarai oleh Usmar Ismail diambil pada 30 Maret 1950. Film disebut sebagai karya film pertama yang dibuat oleh orang Indonesia asli.

Dalam proses produksinya, film "Darah dan Doa" mengisahkan gambaran masyarakat Indonesia pada zaman penjajahan Belanda. 

Film berkisah tentang perjalanan sang tokoh utama yakni Kapten Sudarto sebagai sosok prajurit Indonesia yang melakukan perjalanan dari Yogyakarta menuju pangkalan utama di Jawa Barat bersama keluarganya. Selain berperan sebagai pemimpin, Kapten Sudarto juga menampilkan sisi seorang manusia biasa yang rentan membuat kesalahan.

Dalam perjalanannya, dia bertemu seorang pengungsi wanita berdarah Indo-Belanda. Dia lantas jatuh hati pada wanita tersebut meskipun ia telah mempunyai seorang istri.

Selain cerita yang menyajikan sisi romansa, film ini dinilai sukses menggambarkan ideologi orang Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. 

Baca juga: Peringatan Hari Film sekaligus peringatan 100 tahun Usmar Ismail

Baca juga: Alasan Usmar Ismail pantas mendapat gelar Pahlawan Nasional

Baca juga: Mengenang Bapak Film Nasional, Usmar Ismail

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2021

Let's block ads! (Why?)


Hari Film Nasional, sineas diharapkan makin berinovasi - ANTARA
Kelanjutan Disini Klik

Film KKN di Desa Penari segera tayang, MD Pictures (FILM) kian optimistis tahun ini - Investasi Kontan

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MD Pictures Tbk (FILM) memproyeksikan industri perfilman akan membaik di tahun ini. Hal ini sejalan dengan bisnis FILM yang di nilai masih sangat menjanjikan sejalan dengan membaiknya kondisi ekonomi, serta mulai beroperasinya bioskop. Adapun beberapa judul film yang siap tayang di bioskop salah satunya KKN Di Desa Penari.

Public Relations Manager MD Pictures, Astrid Suryatenggara mengatakan meskipun perusahaan optimis industri film masih menjanjikan. Namun FILM melihat masih ada beberapa tantangan yang dihadapi.

“Tantangan itu yakni produktivitas sinema di tahun 2021 ini masih sangat tergantung kepada regulasi pemerintah dan pembatasan sosial berskala besar. Sehingga kami berharap dengan adanya vaksin Covid-19 maka FILM dapat meningkatkan produktivitas dan skala produksi,” kata Astrid kepada Kontan.co.id, Senin (29/3).

Astrid juga mengatakan bahwa MD Pictures  berencana untuk meluncurkan sejumlah film layar lebar dan beberapa digital series secara online.

Baca Juga: MD Pictures gandeng Raffi Ahmad dan RA Pictures siap hadirkan film-film terbaik

“Kami sudah dan akan menayangkan beragam judul digital movies di platform tersebut. Pada tanggal 5 Maret 2021 serial ‘Kisah Untuk Geri’ tayang di platform WeTV dan iflix Indonesia dan beberapa negara lainnya,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan kalau FILM tengah memproduksi beberapa digital movies dan series, di mana sebagian judul sudah masuk dalam fase post produksi. Adapun FILM juga memiliki digital production plan di tahun 2021 dan 2022.

“Rencananya nanti akan ada beragam tema dan genre yang akan ditayangkan di berbagai platform berbeda. Saat ini, FILM adalah digital content producer terbesar di Indonesia,” tutupnya.

Sebagai informasi, Film juga membangun kemitraan strategis dengan berbagai platform digital di antaranya yakni Disney+ Hotstar, WeTV, Netflix, Vidio, dan Telkomsel Maxstream.

 

DONASI, Dapat Voucer Gratis!
Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.




Let's block ads! (Why?)


Film KKN di Desa Penari segera tayang, MD Pictures (FILM) kian optimistis tahun ini - Investasi Kontan
Kelanjutan Disini Klik

7 Film dan Serial tentang Perselingkuhan yang Bikin Jengkel - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Belakangan isu dugaan perselingkuhan ramai mewarnai industri hiburan dalam negeri. Meski masih kasak-kusuk sejumlah pihak, namun kisahnya ramai dibincangkan.

Belum tuntas isu keretakan rumah tangga yang melibatkan anggota grup musik Sabyan, kini isu keretakan rumah tangga akibat dugaan perselingkuhan juga menerpa Hotma Sitompul dan Desiree Tarigan, orang tua dari penyanyi Bams.

Sejumlah pihak menyebut kisah-kisah perselingkuhan publik figur mirip skenario sejumlah judul serial dan film, baik dari dalam negeri, barat, maupun drama Korea atau Drakor.


Berikut sejumlah serial dan film tentang perselingkuhan yang bisa bikin penontonnya jengkel:

1. Crazy, Stupid, Love

Film ini merupakan film bergenre komedi, namun terdapat sejumlah drama perselingkuhan di dalamnya. Film ini dibintangi sejumlah nama besar seperti Ryan Gosling dan Emma Stone.

Film didasari kisah pasangan suami istri Cal Weaver (Steve Carell) dan Emily (Julianne Moore), yang telah menikah selama 25 tahun. Namun, perselingkuhan menodai hubungan mereka.

Emily diketahui berselingkuh dengan rekan kerjanya David Lindhagen (Kevin Bacon). Alih-alih merasa bersalah dan minta maaf, Emily malah minta cerai. Lantas, perselingkuhan lainnya terjadi di lingkaran keluarga serta lingkungan pertemanan Cal dan Emily.

[Gambas:Youtube]

2. Match Point

Film tentang perselingkuhan lainnya adalah Match Point. Film yang tayang perdana tahun 2005 ini mengisahkan perselelingkuhan seorang atlet tenis, Chris WIlton (Jonathan Rhys Meyers) dengan kekasih sahabatnya.

Chris menggoda kekasih sahabatnya, Nola Rice (Scarlett Johansson). Lantas, isu perselingkuhan keduanya mengancam status sosial dan citra Chris sebagai pesohor.

3. Little Children

Salah satu film yang mengisahkan skandal perselingkuhan lainnya adalah Little Children (2006). Film ini mengisahkan drama perselingkuhan sebagai dampak dari hubungan jarak jauh.

Sarah (Kate Winslet) merupakan wanita berpendidikan yang tak terima nasibnya sebagai ibu rumah tangga. Segitiga perselingkuhan melibatkan Sarah, Brad (Patrick Wilson) seorang bapak rumah tangga, dan Kathy (Jennifer Conenelly) seorang sineas.

Perselingkuhan di antara mereka membuat hal-hal buruk menimpa mereka. Film ini cukup populer kala itu dan membawa Kate Winslet masuk nominasi Oscar sebagai pemeran utama wanita terbaik.

4. Vanilla Sky

Film ini mengisahkan seorang pekerja di New York, David Aames (Tom Cruise) yang memiliki kekasih Julie Gianni (Cameron Diaz). Namun, sebuah situasi membuat David berselingkuh dengan Sofia Serrano (Penelope Cruz).

Marah dengan perselingkuhan yang dilakukan kekasihnya, Julie menyerang David hingga hampir menghabisi nyawa David. Akibat hal tersebut, wajah David menjadi cacat.

[Gambas:Youtube]

5. The World of the Married

Beralih ke drama Korea, namun masih mengisahkan tentang perselingkuhan. Drama ini mengisahkan pasangan suami istri Ji Sun-woo (Kim Hee-ae) dan Lee Tae-oh (Park Hae-joon).

Pasangan bahagia tersebut ternyata mengalami masalah di tengah jalan. Lee Tae-oh berselingkuh dengan Yeo Da-kyung (Han So-hae). Drama ini dinilai banyak mengundang amarah kaum wanita.

Selain di Korea Selatan, drama ini juga populer di Indonesia. Sejak penayangannya di Trans TV, drama ini banyak dibincangkan di kalangan pecinta drama Korea.

The World of the MarriedDrama The World of the Married (Foto: (dok. JTBC via HanCinema))

6. The Penthouse

Drama Korea yang mengisahkan skandal rumah tangga dan perselingkuhan lainnya adalah The Penthouse. Drama ini mengisahkan kelompok keluarga elit yang tinggal di sebuah apartemen.

Perselingkuhan terjadi di antara Joo Dan-tae (Uhm Ki-joon) dan Cheon Seo-jin (Kim So-yeon), di mana sebenarnya mereka sama sama memilki pasangan yang tinggal di apartemen tersebut.

Kini, kisah drama The Penthouse telah memasuki season kedua. Perselingkuhan mengakibatkan sejumlah misteri terkuak, yang meluas tidak hanya soal rumah tangga, tapi juga kriminal.

7. VIP

Drama yang satu ini menyajikan drama perselingkuhan di tempat kerja. VIP kisahkan Na Jung-sung (Jang Nara) dan Park Sung-joon (Lee Sang-yoon), sepasang suami istri yang dinilai banyak orang bahagia.

Drama Korea VIPDrama Korea VIP (Foto: (dok. SBS via HanCinema))

Skandal dimulai ketika Park Sung-joon berselingkuh dengan klien VIP di tempat kerja. Mendengar rumor tersebut, Na Jung-sung langsung menyelidiki kabar perselingkuhan sang suami.

Sama seperti The World of Married, drama ini banyak mengundang emosi penontonnya karena aksi-aksi perselingkuhan di dalam ceritanya.

(fjr/bac)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)


7 Film dan Serial tentang Perselingkuhan yang Bikin Jengkel - CNN Indonesia
Kelanjutan Disini Klik

TikTok Luncurkan Film Pendek Vertikal Pertama Bertajuk X&Y - Suara.com

Suara.com - Dalam rangka memperingati Hari Film Indonesia dan memberikan dukungan kepada industri perfilman dalam negeri, TikTok berkolaborasi dengan Studio Antelope meluncurkan film pendek vertikal pertama di TikTok Indonesia berjudul X&Y.

Beberapa riset mengatakan jika engagement rate dan video completion dari video vertikal lebih tinggi daripada video horizontal. Penggunaan ponsel pintar yang semakin meningkat juga membuat masyarakat terbiasa dan lebih nyaman melihat format video dalam bentuk vertikal.

"Kolaborasi bersama TikTok ini memberikan suatu tantangan sekaligus kesempatan bagi kami dari industri film untuk mengeksplorasi suatu cerita film ke dalam format dengan aspect ratio yang lebih ramping, yang tentunya memberikan pengalaman unik dan berbeda dibanding menonton film dalam format horizontal," ujar Jason Iskandar, sutradara film X&Y dalam peluncuran TikTok Film, Senin (29/3/2021).

Angga Anugrah Putra, Head of Content and Operations TikTok Indonesia mengatakan sebagai destinasi video singkat yang penuh kreativitas, TikTok berharap film ini dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk mengeksplor fitur-fitur di TikTok untuk storytelling sekaligus memberikan wadah bagi para kreator berbakat untuk membangun karir mereka di dunia entertainment di Indonesia.

Baca Juga: Viral Bocah Ditanya Siapa Nama Belakang Jokowi, Jawabannya Bikin Ngakak

"Kolaborasi bersama sutradara profesional dan berbakat, seperti Jason Iskandar ini diharapkan menjadi titik mula bagi peran TikTok di dunia entertainment terutama perfilman Indonesia," kata Angga.

Film X&Y mengangkat cerita romansa tentang Omar, merepresentasikan sumbu Y, yang memendam rasa kepada Winda, si sumbu X yang ternyata mempunyai langkah ke arah yang berbeda.

Film ini dibintangi oleh Jourdy Pranata yang berperan sebagai Omar, dan Arawinda Kirana sebagai Winda yang beberapa waktu lalu terpilih sebagai Aktris Pendatang Baru Terpilih di Piala Maya 2021.

Tidak hanya dibintangi aktor dan aktris profesional, film ini juga melibatkan kreator-kreator TikTok yang memiliki bakat di bidang akting, mereka adalah Dwynna Win sebagai Chelsea, Avan The Love sebagai Mas Yos dan Giovani Divaldhi sebagai Vano.

Lagu Terpikat Senyummu dari kreator musik Brigita Meilala yang merupakan original song dari TikTok pun menjadi soundtrack dari film ini.

Baca Juga: Dijamin Berhasil, Viral Trik Baru Bikin Eyeliner Sempurna Cuma Modal Ini

Film pendek vertikal X&Y ini akan tayang di TikTok mulai tanggal 29 Maret hingga 4 April 2021 yang dibagi dalam 6 chapter di akun TikTok resmi @tiktokofficialindonesia.

Let's block ads! (Why?)


TikTok Luncurkan Film Pendek Vertikal Pertama Bertajuk X&Y - Suara.com
Kelanjutan Disini Klik

Aprofi optimistis industri film nasional akan mulai bangkit kembali di tahun ini - Industri Kontan

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak pandemi Covid—9 turut berdampak pada bisnis produksi dan distribusi film. Ketua Umum Asosiasi Produser Film Indonesia (Aprofi) Edwin Nazir mengatakan bahwa saat ini masih ada beberapa tantangan terberat yang di hadapi industri perfilman.

“Tantangan terberat itu yaknu belum bisa beroperasinya bioskop secara penuh, dan masih adanya stigma negatif menonton di bioskop. Padahal berbagai studi internasional menunjukkan bahwa menonton di bioskop dengan protokol kesehatan akan relatif aman,” kata Edwin kepada Kontan.co.id, Senin (29/3).

Edwin juga mengatakan bahwa bisnis bioskop sangat penting, karena 90% sumber pendapatan distribusi film Indonesia berasal dari bioskop.

Baca Juga: MD Pictures (FILM) optimistis bisnis film akan membaik di tahun ini

Adapun tantangan lain yang masih akan di hadapi dunia perfilman yakni masih banyaknya pembajakan film yang semakin meningkat di masa pandemi.

“Pembajakan film semakin berani dan terang-terangan, merambah ke platform seperti aplikasi dan chat group,” ujarnya.

Untuk itu, saat ini para insan film dan asosiasi film dengan intens berkoordinasi dengan pemerintah guna menyusun langkah konkret pemulihan industri film. “Dan kami mengapresiasi respons cepat dari pemerintah,” tambahnya

Dengan langkah intens tersebut, Aprofi pun optimistis industri film nasional akan mulai bangkit kembali di tahun ini.

DONASI, Dapat Voucer Gratis!
Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.




Let's block ads! (Why?)


Aprofi optimistis industri film nasional akan mulai bangkit kembali di tahun ini - Industri Kontan
Kelanjutan Disini Klik

Facebook SDK

Featured Post

Sinopsis Film Agak Laen Tayang 1 Februari di Bioskop, Ceritakan Rumah Hantu di Pasar Malam - Tribun-Video.com

[unable to retrieve full-text content] Sinopsis Film Agak Laen Tayang 1 Februari di Bioskop, Ceritakan Rumah Hantu di Pasar Malam    Tribun...