Rechercher dans ce blog

Tuesday, March 30, 2021

Produksi Film Berjalan dengan Sistem Gelembung - kompas.id

Memuat data...

KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Suasana studio bioskop yang kosong di Jakarta, Rabu (24/3/2021). Kendati bioskop sudah mulai beroperasi, sebagian masyarakat masih ragu datang karena khawatir dengan Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS — Produksi film di Indonesia mulai berjalan setelah sempat berhenti akibat pandemi Covid-19. Produksi dilakukan dengan sistem gelembung yang mengharuskan semua orang terlibat negatif Covid-19.

Ketua Indonesian Cinematographer Society (ICS) Anggi Frisca mengatakan, tidak semua film dapat diproduksi secara jarak jauh, khususnya film berskala besar yang melibatkan banyak kru. Pengambilan gambar (shooting) jarak jauh bisa dilakukan jika produksi film berskala kecil atau ide ceritanya mendukung.

”Sejauh ini, shooting film berjalan dengan protokol kesehatan. Kami coba buat bubbling system (sistem gelembung). Jadi, semua kru wajib dites usap dulu,” kata Anggi saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (26/3/2021).

Sistem gelembung juga membagi lokasi shooting menjadi tiga lingkaran atau ring. Lingkar terluar adalah ring ketiga yang merupakan area umum bagi semua kru. Ring kedua terdapat area hijau untuk berkumpul.

Ring pertama adalah lingkar paling dalam dan berupa tempat pengambilan gambar. Lingkar ini terbatas hanya untuk kru yang terlibat, seperti aktor, sutradara, produser, dan sinematografer.

Memuat data...

GODELIVA LINGGA UNTUK KOMPAS

Dian Sastrowardoyo saat menghadiri peluncuran poster film Guru-guru Gokil di Jakarta, Selasa (21/1/2020).

Sistem gelembung pernah digunakan sutradara Dian Sastrowardoyo saat produksi film pendek Nougat pada 2020. Nougat dan empat film pendek lainnya kemudian digabungkan dalam film berjudul Quarantine Tales yang tayang di Bioskop Online pada akhir 2020.

Dian pada pertemuan daring 11 November 2020 mengatakan, dirinya membuat tiga lingkaran di lokasi shooting. Lingkar terluar atau ring ke-3 salah satunya berupa lapangan parkir. Semakin dalam lingkarnya, semakin terbatas pula orang yag diperbolehkan masuk. Selain itu, semua kru juga diwaijbkan membawa alat makan sendiri.

Kalau hasil tes usapnya tidak negatif, orang tidak boleh masuk (ke lokasi). Kami cukup galak soal protokol kesehatan. Tapi, kami nyaman bekerja dengan orang yang sama-sama menjaga kesehatan dan keselamatan satu sama lain.

”Kalau hasil tes usapnya tidak negatif, orang tidak boleh masuk (ke lokasi). Kami cukup galak soal protokol kesehatan. Tapi, kami nyaman bekerja dengan orang yang sama-sama menjaga kesehatan dan keselamatan satu sama lain,” ucap Dian.

Baca juga: Asa di Tengah Keterpurukan

Memuat data...

KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Poster film Quarantine Tales, hasil kerja sama Bioskop Online dan Base Entertainment. Film ini akan ditayangkan sebagai film original di Bioskop Online, tepatnya laman bioskoponline.com. Film ini memuat lima kisah yang digarap lima sutradara, yakni Ifa Isfansyah (yang membuat kisah berjudul Cook Book), Dian Sastrowardoyo (Nougat), Jason Iskandar (Prankster), Aco Tenri (Happy Girls Don’t Cry), dan Sidharta Tata (The Protocol).

Jam kerja dikurangi

Pandemi Covid-19 turut mengubah pola kerja para kru film. Sebelum pandemi, shooting bisa dilakukan seharian. Kini, produksi film dibatasi maksimal 14-15 jam per hari.

”Ini kesepakatan bersama. tujuannya agar ada waktu istirahat dan sistem imunitas terjaga. Pola kerja seperti ini lebih seimbang dari sebelumnya. Yang seperti ini mungkin bisa diadopsi untuk pola kerja pada masa depan,” tutur Anggi.

Produksi film mulai menggeliat sekitar Oktober 2020. Ini menyusul keluarnya Surat Keputusan Bersama (SKB) 2 Menteri tentang Panduan Teknis di Bidang Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif. Surat itu ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebelumnya, Wishnutama Kusubandio.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga merilis Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan untuk Sektor Ekonomi Kreatif. Subsektor film, animasi, dan video termasuk di dalamnya.

Di sisi lain, pandemi tidak berpengaruh signifikan pada fase praproduksi (seperti penulisan skenario) dan pascaproduksi (seperti penyuntingan). Ketua Asosiasi Penulis Indonesia untuk Layar Lebar (Pilar) Salman Aristo mengatakan, penulisan skenario tetap berjalan karena dapat dilakukan dari rumah. Diskusi dengan kru dan pemeran pun bisa dilakukan secara daring.

”Situasi pandemi jadi kesempatan mendalamkan dan mengembangkan skenario,” katanya.

Baca juga: Dari ”Clubhouse” hingga ke Surat Terbuka untuk Presiden

Menurut Ketua Asosiasi Editor Film Indonesia (Inafed) Cesa David Luckmansyah, penyuntingan gambar tetap berjalan karena bisa dikerjakan di dalam ruangan. Pekerjaan itu pun tidak melibatkan banyak orang.

”Kami sempat membuat surat resmi ke semua rumah produksi (PH). Suratnya berisi imbauan agar PH menyediakan protokol kesehatan. Kami juga minta agar orang-orang yang bisa masuk dan keluar ruang editing dibatasi,” kata Cesa. (SKA)

Let's block ads! (Why?)


Produksi Film Berjalan dengan Sistem Gelembung - kompas.id
Kelanjutan Disini Klik

No comments:

Post a Comment

Facebook SDK

Featured Post

Sinopsis Film Agak Laen Tayang 1 Februari di Bioskop, Ceritakan Rumah Hantu di Pasar Malam - Tribun-Video.com

[unable to retrieve full-text content] Sinopsis Film Agak Laen Tayang 1 Februari di Bioskop, Ceritakan Rumah Hantu di Pasar Malam    Tribun...