Rechercher dans ce blog

Saturday, December 9, 2023

Review Film: Jatuh Cinta Seperti di Film-film - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Tahun ini diberkahi dengan begitu banyak film bintang lima. Termasuk Jatuh Cinta Seperti di Film-film yang, bagi saya, sangat layak untuk bersanding dengan deretan rilisan kelas wahid sepanjang 2023.

Sama seperti judulnya, Jatuh Cinta Seperti di Film-film memang membuat saya merasakan jatuh cinta yang begitu dalam. Film ini mempunyai begitu banyak cara dan 'senjata' untuk memikat hati penonton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbagai keunggulan itu berakar dari skenario yang ditulis dengan matang dan rapi oleh Yandy Laurens, sang sutradara sekaligus penulis naskah.

Sebagai orang yang cukup familier dengan karya Yandy, sejak awal saya sudah merasakan nuansa film yang kental dengan blueprint sutradara 34 tahun tersebut.

Jatuh Cinta Seperti di Film-film membicarakan bermacam warna cinta yang berangkat dari premis segar, kemudian dieksplorasi dengan imajinasi yang melampaui ekspektasi.

Konsep yang terkesan melawan arus mainstream film cinta-cintaan Indonesia ini pun membuat saya teringat dengan karya Yandy yang lainnya, seperti Sore: Istri dari Masa Depan, Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode, atau Yang Hilang Dalam Cinta.

[Gambas:Video CNN]

Namun, ada energi berbeda yang dominan dalam cerita Jatuh Cinta Seperti di Film-film. Energi yang rasanya belum pernah saya temui dalam karya Yandy sebelumnya.

Lewat film ini, Yandy terlihat amat berusaha mengerahkan kemampuannya membedah cerita dan memberikan sentuhan-sentuhan personal.

Rasanya tidak sulit untuk mengusut penyebab munculnya kesan seperti itu. Pasalnya, kini Yandy menulis cerita tentang cinta seorang penulis film.

Ide cerita itu membuka kesempatan bagi Yandy untuk tidak hanya mengobservasi bahasa cinta yang ada di luar, tetapi juga melihat dirinya sendiri secara lebih dalam dan lebih dekat.

Jatuh Cinta Seperti di Film-film merupakan karya terbaru Yandy Laurens, sutradara di balik Keluarga Cemara (2019) hingga serial Yang Hilang dalam Cinta (2022).Review film: Jatuh Cinta Seperti di Film-film sangat layak untuk bersanding dengan deretan rilisan kelas wahid sepanjang 2023. (dok. Imajinari via IMDb)

Hasilnya, Jatuh Cinta Seperti di Film-film menjadi karya yang sangat personal, hingga dengan mudah menyentuh hati karena terasa begitu dekat.

Eksekusi cerita yang personal itu dikisahkan dengan konsep meta. Yandy membuat film romcom tentang seorang penulis skenario yang ingin menulis film romcom.

Unsur meta itu pun terus berlanjut, seperti karakter Bagus (Ringgo Agus Rahman) dan Hana (Nirina Zubir) yang nama panggilannya saling berima dengan panggilan sang aktor, adegan syuting di dalam syuting, dan masih banyak referensi lain yang terselip dalam cerita.

Penjelasan di atas mungkin terdengar kompleks karena berlapis-lapis. Namun, saya tak ragu menjamin bahwa cerita itu mampu diungkapkan dengan cara yang mulus oleh Yandy.

Ia menempatkan kisah romansa Bagus dan Hana sebagai nyawa cerita yang dijaga betul agar tetap hidup. Naik turun hubungan dua tokoh utama itu ditonjolkan lewat dialog yang tak hanya mengalir lancar, tetapi juga solid.

Lanjut ke sebelah...


Adblock test (Why?)


Review Film: Jatuh Cinta Seperti di Film-film - CNN Indonesia
Kelanjutan Disini Klik

No comments:

Post a Comment

Facebook SDK

Featured Post

Sinopsis Film Agak Laen Tayang 1 Februari di Bioskop, Ceritakan Rumah Hantu di Pasar Malam - Tribun-Video.com

[unable to retrieve full-text content] Sinopsis Film Agak Laen Tayang 1 Februari di Bioskop, Ceritakan Rumah Hantu di Pasar Malam    Tribun...