REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Film action (aksi) atau laga identik dengan adegan kekerasan, tembak-menembak, dan berbagai hal menegangkan. Namun, ada juga film aksi yang menyajikan drama yang menguras emosi serta kesedihan penonton dan berakhir menyedihkan.
Dilansir Game Rant, Senin (2/1/2023), berikut lima film aksi terbaik dengan akhir yang menyedihkan:
1. Rambo: First Blood
Konsepsi stereotip Rambo adalah bahwa waralaba ini selalu mempertontonkan aksi masif yang mengandalkan kekuatan sang bintang, Sylvester Stallone. Namun demikian, mereka yang mengingat First Blood dengan cukup baik tahu sepenuhnya bahwa film ini menggambarkan hal yang menyedihkan dengan mengisahkan seorang veteran perang Vietnam bernama John Rambo kala mengunjungi mantan rekannya di kota kecil Hope.
First Blood fokus pada kisah Rambo yang memberontak rekan-rekan veterannya dilecehkan dan diburu oleh petugas polisi setempat. Ironisnya, Rambo tidak membunuh siapa pun di First Blood. Adegan klimaks film ini terjadi ketika dia menyalahkan Pemerintah AS yang membuat kebijakan untuk berperang.
2. Léon: The Profesional
Sementara Amerika Serikat (AS) cenderung lebih menyukai akhir yang bahagia, orang Prancis tidak ragu membagikan takdir yang tragis, dan Luc Besson menjadi salah sedikit sutradara yang berhasil. Léon: The Profesional dibintangi oleh bintang profesional Jean Reno dan Natalie Portman yang berusia 12 tahun saat itu.
Léon adalah pembunuh bayaran yang mengadopsi Mathilda muda setelah keluarganya dibunuh oleh agen DEA yang korup. Keduanya menjalin hubungan yang indah sebagai dua jiwa yang hilang di New York.
Kegilaan Mathilda diabaikan oleh Léon yang hanya ingin melindunginya dengan cara terbaik yang dia bisa, tetapi bagian itu tetap membuat Portman praremaja menjadi subjek seksualisasi. Pada akhirnya, Léon meledakkan dirinya untuk menyelamatkan Mathilda dari penjahat Norman Stansfield, diperankan dengan ahli oleh Gary Oldman, karena itulah yang seharusnya dilakukan oleh figur ayah.
3. Gladiator
Tidak heran Gladiator menampilkan pertarungan hebat mengingat ini adalah film Ridley Scott, tetapi yang benar-benar membuat film ini legendaris adalah penampilan Russell Crowe sebagai Maximus, seorang jenderal Romawi yang kehilangan semua yang dia miliki, termasuk keluarganya. Maximus kemudian berjuang menuntut balas kematian keluarganya. Drama sejarah ini tidak hanya menonjolkan adegan aksi yang ciamik, perkelahian dan muatan emosional yang mereka sajikan juga menjadi montase inspirasional yang luar biasa.
4. Terminator 3: Rise of the Machines
Sudah pasti Terminator 3: Rise of the Machines menjadi salah satu film ciptaan James Cameron yang menjadi permata dalam genre sci-fi. Meskipun Cameron tidak terlibat sebagai sutradara di sekuel ini, namun Arnold Schwarzenegger kembali bermain. Mengingat apa yang terjadi setelahnya, mungkin aman untuk mengatakan ini adalah film Terminator terbaik yang dibuat pada abad ke-21.
Terminator 3: Rise of the Machines mungkin memiliki kekurangan. Tetapi kisah akhirnya menunjukkan John Connor yang tidak berdaya menghentikan aksi T-X yang bisa memicu akhir dunia lewat nuklir yang disiapkan untuk menghabisi umat manusia. Sebenarnya tidak banyak film yang menggambarkan akhir umat manusia seperti itu.
5. I Am Legend
Berdasarkan novel horor apokaliptik dengan judul yang sama I Am Legend. Film ini menghadirkan tentang kondisi New York yang sepi dan mencekam pada siang hari karena penduduknya terkena Krippin Virus. Tidak ada yang lebih menyakitkan dari adegan di mana Robert Neville (Will Smith) harus membunuh satu-satunya teman yaitu anjingnya bernama Sam, setelah dia terinfeksi virus yang juga mengganggu para Darkseeker.
Seperti kebanyakan pahlawan tragis, I Am Legend melihat protagonisnya mengorbankan dirinya sendiri yang membuat ide sekuel agak membingungkan. Tetapi terlepas dari itu, momen-momen yang mendahuluinya sama menyedihkannya dengan bagian akhirnya.
Sumber https://ift.tt/PR9LfQJ
Film Action Terbaik Ini Punya Akhir Menyedihkan - Republika Online
Kelanjutan Disini Klik
No comments:
Post a Comment