Rechercher dans ce blog

Saturday, August 12, 2023

Film ”Penebusan Dosa” Sang Astronot - kompas.id

Vokalis boyband EXO, Doh Kyung Soo, berperan sebagai Hwang Seon-woo dalam film <i>The Moon</i>.
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE/THE MOON OFFICIAL INT

Vokalis boyband EXO, Doh Kyung Soo, berperan sebagai Hwang Seon-woo dalam film The Moon.

Kematian sang ayah akibat bunuh diri untuk mempertanggungjawabkan kegagalan misi mendarat ke Bulan, membuat Hwang Seon-woo terobsesi meneruskan proyek ambius itu. Ia menganggap misi itu sebagai sebuah "penebusan dosa" ayahnya. Dari situ, kisah film "The Moon" bergerak.

The Moon berkisah tentang perjuangan dan obsesi para tokohnya. Mereka berjuang mewujudkan mimpi besar, yang di film ini diterjemahkan secara sederhana menjadi sebuah misi pendaratan di Bulan.

Pada setting waktu masa depan yang tak terlalu jauh dari sekarang, tahun 2029, Negeri Ginseng digambarkan punya kemampuan membangun sebuah roket berawak. Belajar dari kegagalan misi pertama yang menewaskan banyak astronot, para ilmuwan badan antariksa Korsel melaksanakan lagi misi kedua tujuh tahun kemudian. Badan ini mengirim tiga astronot lagi.

Salah seorang di antaranya adalah Hwang Seon-woo, anggota tim termuda dari tiga astronot lain. Seon-woo yang diperankan oleh vokalis boyband EXO Doh Kyung Soo, terobsesi mewujudkan cita-cita mendiang ayahnya, seorang pimpinan misi pendaratan Bulan yang sebelumnya gagal. Sang ayah memilih bunuh diri sebagai bentuk pertanggungjawabannya.

Seon-woo bertekad menghadapi apa pun tantangan yang akan muncul. Benar saja, masalah muncul dalam perjalanan misi itu. Awalnya, mereka tertahan di orbit Bulan lantaran kerusakan peralatan akibat gelombang badai Matahari.

Situasi berubah semakin memburuk. Seon-woo yang berada dalam wahana Antariksa Korea Selatan di orbit Bulan, kehilangan dua rekan astronot yang berangkat bersamanya. Dengan wahana antariksa yang rusak, ia maju terus dan mendarat di permukaan Bulan. Dia nekat melakukan itu walau tanpa ada kepastian bagaimana nanti dirinya akan kembali ke Bumi.

Kondisi darurat mempertemukan Seon-woo dengan sahabat sekaligus mantan wakil dari mendiang ayahnya di misi terdahulu, Kim Jae-guk. Sosok Jae-guk diperankan aktor senior Sol Kyung-gu. Sama seperti Seon-woo, Jae-guk juga sangat terpukul dengan kematian sahabat satu timnya itu. Jae-guk dipanggil Badan Antariksa Korsel lantaran dianggap paham disain kapsul dan roket peluncur yang kini dikendarai Seon-woo.

Kesediaan Jae-guk dilibatkan dalam misi kedua ini ternyata lebih bertujuan pribadi, menyelamatkan anak dari mendiang sahabatnya dulu yakni Seon-woo. Walau sama-sama punya luka akibat kehilangan orang yang disayangi di masa lalu, keduanya berupaya mewujudkan tujuan utama misi tersebut.

Namun begitu, lewat sebuah pengakuan jujur Jae-guk di jelang akhir cerita, cara pandang serta orientasi kedua Jae-guk dan Seon-woo berubah. Perubahan terutama terjadi juga pada cara mereka melihat masalah dan soal bagaimana menebus kesalahan. Pada intinya di antara keduanya sudah tak ada lagi rahasia, dusta, maupun keraguan.

Salah satu adegan dalam film The Moon.
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE/THE MOON OFFICIAL INT

Salah satu adegan dalam film The Moon.

Berakting sendiri

Dalam jumpa pers yang digelar saat peluncuran perdana film ini 27 Juni 2023, sang pemeran Seon-woo yakni Doh Kyung mengaku menjalani pengalaman unik sepanjang proses pengambilan gambar. Ia nyaris hanya berakting sendirian di dalam studio tanpa ada lawan main aktor lain.

Hal itu terjadi lantaran dalam film ini sosok Seon-woo yang Doh mainkan sendirian, terdampar di antariksa dan kemudia di permukaan Bulan. Doh bahkan baru tahu kalau dalam cerita film jadinya, dia banyak berkomunikasi dan berdialog dengan banyak orang di pusat kendali Badan Antariksa Korsel.

“Saya baru bisa melihat kalau saya berdialog dengan orang-orang di sebuah ruang kendali dipenuhi setidaknya 50 orang saat sutradara Kim memperlihatkan rekaman video adegan yang sudah diedit,” ujarnya seperti dikutip dari akun Vstar di kanal Youtube.

Hal itu dibenarkan oleh lawan main Doh, aktor senior Sol Kyung-gu, di acara jumpa pers sama. Sol memaparkan dirinya dan Doh hanya bertemu sekali saat berakting di adegan terakhir. Dia mengaku sangat menyayangkan kondisi seperti itu.

“Makanya saya juga bilang ke dia (Doh) kalau kami harus lebih sering bertemu dan melakukan lebih banyak adegan di film lain (nanti) bersama-sama. Saya belum terpikir apa genrenya tapi mungkin sutradara Kim bisa membantu menentukannya. Ha-ha-ha,” gurau Sol sambil tertawa.

Sebuah adegan dalam film The Moon .
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE/THE MOON OFFICIAL INT

Sebuah adegan dalam film The Moon .

Menarik perhatian

Film-film fiksi sains Korsel setidaknya sejak satu dekade terakhir menarik perhatian penonton internasional. Di antaranya film Snowpiercer (2013) dibintangi Chris Evans, yang berkisah kehidupan para penyintas di masa post apocalyptic. Film ini digarap Sutradara Terbaik Academy Awards 2020 Bong Joon Ho. Selain itu, ada Space Sweepers (2021), Alienoid (2022), dan yang terbaru Jung E (2023).

Fenomena ini melengkapi film-film genre drama Korea (drakor) yang terlebih dahulu meraih penggemar di pasar global.

Film-film Korsel bergenre fiksi sain umumnya digarap dengan ide dan pengembangan plot cerita menarik serta animasi alias efek khusus gambar oleh program komputer canggih (CGI) dan meyakinkan.

Sutradara The Moon, Kim Yong Hwa, menggarap film ini dengan sedikit berbeda. Dia meramu genre fiksi sains dan thriller di filmnya kali ini, dengan juga menambahkan pendekatan unsur drama, yang menyentuh hati.

Film-film bergenre drama memang bukan hal baru bagi Kim seperti bisa dilihat dari karyanya, Mr Go (2013) dan drama komedi romantis, 200 Pounds Beauty (2006). Kim pun terbiasa bekerja sama dengan Doh di beberapa film seperti sekuel fantasi, Along With the Gods: The Two Worlds (2017) dan Along With the Gods: The Last 49 Days (2018).

Lewat film-film itu, Kim sukses menghadirkan “efek mengandung bawang” alias membuat orang meneteskan air mata haru. Sementara di film drama komedi romantisnya, 200 Pounds Beauty (2006), Kim mengajak orang merenung soal keberadaan jati diri. Film disebut terakhir belum lama juga dibuatkan versi adaptasi Indonesianya.

Salah satu adegan dalam film The Moon yang disutradarai Kim Yong Hwa.
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE/THE MOON OFFICIAL INT

Salah satu adegan dalam film The Moon yang disutradarai Kim Yong Hwa.

Adegan mirip

Dalam menggarap adegan di luar angkasa dan permukaan Bulan menggunakan CGI, Kim cukup meyakinkan. Adegan-adegan ledakan di ruang hampa udara, tubrukan berkecepatan tinggi dari puing-puing benda bekas komponen pesawat atau satelit, hingga “siraman” hujan meteorit, yang menghantam permukaan Bulan dapat ditampilkan cukup rinci dan meyakinkan berkat efek visual khusus dan animasi CGI.

Namun, ada kesan beberapa adegan dalam The Moon mengulang apa yang pernah ditampilkan oleh film-film bergenre serupa dari Hollywood. Misalnya, adegan saat dua astronot rekan Seon-woo tengah berjalan di antariksa memperbaiki kerusakan pesawat dan terjebak kekacauan. Adegan ini mengingatkan orang pada film Gravity (2013) karya sutradara Alfonso Cuarón.

Selain itu, aksi Seon-woo memacu kecepatan mengendarai kendaraan di permukaan Bulan (rover) terkesan mirip dengan yang digambarkan dalam film Ad Astra (2019) yang disutradarai James Gray dan dimainkan dua aktor kawakan, Brad Pitt dan Tommy Lee Jones.

Namun begitu kepiawaian sang sutradara meracik berbagai pendekatan genre yakni thriller, fiksi sains, dan olahan drama yang menyentuh, membuat film ini enak ditonton.

Adblock test (Why?)


Film ”Penebusan Dosa” Sang Astronot - kompas.id
Kelanjutan Disini Klik

No comments:

Post a Comment

Facebook SDK

Featured Post

Sinopsis Film Agak Laen Tayang 1 Februari di Bioskop, Ceritakan Rumah Hantu di Pasar Malam - Tribun-Video.com

[unable to retrieve full-text content] Sinopsis Film Agak Laen Tayang 1 Februari di Bioskop, Ceritakan Rumah Hantu di Pasar Malam    Tribun...