TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ratusan warga Muhammadiyah dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Senin (24/4/2023) memadati Cinepolis Java Supermall Peterongan Kota Semarang.
Mereka datang untuk menyaksikan pemutarab film berjudul Buya Hamka bersama Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu'ti M.Ed.
Sejak awal pemutaran film yang dimulai pukul 13.00 WIB hingga selesai, ratusan warga Muhammadiyah tidak beranjak dari kursi penonton karena begitu antusiasnya menyaksikan film Buya Hamka.
Menurut Sekum PP Muhammadiyah Prof.Dr. Abdul Mu'ti, Film Buya Hamka cukup menarik dan menginspirasi. "Dengan menonton film ini, kita bisa mengambil teladan dari sosok Buya Hamka," jelasnya.
Sosok Buya Hamka adalah sosok pemimpin yang tidak pernah dendam terhadap pemerintah meski mendapat perlakukan yang kurang adil.
"Pelajaran yang bisa dipetik adalah seorang pemimpin itu harus punya jiwa dan semangat persahabatan yang tinggi meski memiliki pandangan politik yang berbeda. Pemimpin itu harus memiliki jiwa besar, tidak boleh dendam meski secara personal mengalami perlakuan yang tidak adil," pesan Mu'ti.
Selain itu, Mu'ti menyampaikan agar politik kita tidak seperti sejarah politik keris empu gandring, yang keris itu menjadi bagian dari tragedi politik akibat persoalan dendam sehingga terjadi pembunuhan secara turun temurun.
"Saya kira Buya Hamka merupakan contoh penting betapa maaf itu dapat mengalahkan segalanya dan maaf itu menjadi bagian penting bagaimana senantiasa membangun hubungan baik kepada siapapun, termasuk lawan politik yang secara persoal pernah memperlakukan tidak tidak adil," bebernya.
Menurut Mu'ti, film yang dibintangi Vino G Bastian dan Laudya Chintya Bella ini merupakan film penting yang sangat layak dihadirkan sebagai bagian dari kita untuk mengambil teladan, juga pentingbagi generasi muda untuk mengenal sosok pahlawan dan sosok ulma terkemuka, yang tidak hanya menjadi inspirasi bagi warga negara, tidak hanya di Indonesia tapi juga Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
"Dalam konteks perfilman nasional, kita mengapresiasi film produksi anak negeri sendiri, lebih banyak lagi menyaksikan fil-film yang edukatif, inspiratif, dan memiliki jangakauan yang luas bagi generasi lintas zaman," ungkapnya.
Buya Hamka sendiri bagi Mu'ti adalah tokoh Muhammadiyah tokoh Muhammadiyah yang tumbuh di Sumatera Barat tetapi mampu mengembangkan Muhammadiyah di Sulawesi Selatan dan beberapa tempat di Indonesia dan Malaysia.
"Beliau memang tidak pernah tampil menjadi Ketua Umum Muhammadiyah, tetapi pernah menjadi Ketua wilayah Muhammadiyah di Sumatera Barat dan anggota pengurus PP Muhammadiyah.
Buya Hamka memiliki kontribusi besar terhadap penguatan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah. Beliau adalah kader Muhammadiyah tapi juga tokoh umat dan bangsa.
Buya Hamka adalah dari Muhammadiyah untuk Bangsa," tutup Mu'ti. (aji)
Ratusan Warga Muhammadiyah Antusias Nobar Film Buya Hamka Bersama Sekum PPP Muhammadiyah - Tribun Jateng
Kelanjutan Disini Klik
No comments:
Post a Comment