Rechercher dans ce blog

Sunday, November 13, 2022

Film Jendela Seribu Sungai Mengangkat Kekuatan Budaya Banjar - Kedaulatan Rakyat

untitled

Krjogja.com - NOVEL Jendela Seribu Sungai mulai diproduksi menjadi film layar lebar. Proses syuting film ini mengambil lokasi di Loksado, Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kota Banjarmasin.

Jendela Seribu Sungai merupakan film yang mengadaptasi novel berjudul sama, karya Miranda dan Avesina Soebli yang diterbitkan oleh Grasindo (Kelompok Kompas Gramedia) pada 2018 dan mengalami proses cetak ulang.

Cerita Jendela Seribu Sungai sangat menarik, unik, dramatik. Novel yang mengisahkan drama keluarga, kisah tentang cita-cita anak, kuatnya tekad, persahabatan dan petualangan yang sesungguhnya merupakan cerita sangat universal.

Film tersebut memiliki kekuatan budaya, filosofi sungai, latar cerita kota Banjarmasin, sehingga menjadikan Jendela Seribu Sungai sangat berbeda. Cerita anak-anak Banjarmasin ini sangat khas dan penuh warna.

Selain diisi oleh artis-artis Ibu Kota seperti Agla Arta Lidia, Bimasena, Mathias Muchus, dan Aryo Wahab, juga ada beberapa pemain yang berasal dari tanah Banjar. Seperti Olla Ramlan, Ian Kasela dan Bopak Castello.

Dalam film itu melibatkan pula Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina yang ambil peran sebagai dirinya (cameo).

"Ada scene Arian (peran di film) yang bertemu Wali Kota Banjarmasin. Semoga bisa menjadi spirit bagi pelaku kreatif dan videography dan cinematography," ungkap Ibnu, di sela-sela syuting di SDN Pengambangan 6, Minggu (13/11/2022). 

Menurutnya, film jendela seribu sungai yang diproduksi Radepa Studios merupakan  film pertama tentang Kota Banjarmasin.

"Kami harap dari film ini nanti bisa diangkat potensi wisata. Semoga film bisa selesai tepat waktu tahun ini juga," katanya. 

Sementara itu Avesina Soebli, Produser, mengatakan mewujudkan produksi film Jendela Seribu Sungai memiliki tantangan tersendiri. Butuh empat tahun proses riset, pengembangan cerita hingga memutuskan memproduksinya menjadi karya film.

"Radepa Studio melihat bahwa cerita film ini sangat inspiratif dan memotivasi. Pun begitu banyak banyak bagian cerita film yang sangat menghibur," ujar Soebli.

Menurutnya, dukungan Pemkot Banjarmasin semakin menguatkan tekad bahwa film Jendela Seribu Sungai harus menjadi produk kreatif yang mampu mengangkat budaya serta potensi yang dimiliki Banjarmasin.

"Media film (audio-visual) menjadi pembawa pesan paling efektif dan sangat mudah mempengaruhi penonton bila cerita Jendela mengena di hati mereka," ujarnya.

Radepa Studio memulai produksi film Jendela Seribu Sungai sejak awal November 2022. Kurang lebih 21 hari shooting dibutuhkan untuk menyelesaikan produksi film yang didukung tenaga kreatif Banjarmasin. Empat puluh persen tim produksi melibatkan pekerja kreatif perfilman Banjarmasin.

Dikatakan, Banjarmasin menjadi istimewa juga karena memiliki lokasi-lokasi shooting yang eksotik dan ikonik. Mulai dari sungainya yang meliuk-berliku dan terus direvitalisasi sebagai destinasi wisata, beragam kuliner, serta keunikan dan keindahan alamnya yang bakal hadir dengan visual menawan di layar bioskop serta kanal multi-platform, seperti kanal streaming dan media lain. (Cdr)

Adblock test (Why?)


Film Jendela Seribu Sungai Mengangkat Kekuatan Budaya Banjar - Kedaulatan Rakyat
Kelanjutan Disini Klik

No comments:

Post a Comment

Facebook SDK

Featured Post

Sinopsis Film Agak Laen Tayang 1 Februari di Bioskop, Ceritakan Rumah Hantu di Pasar Malam - Tribun-Video.com

[unable to retrieve full-text content] Sinopsis Film Agak Laen Tayang 1 Februari di Bioskop, Ceritakan Rumah Hantu di Pasar Malam    Tribun...