Rechercher dans ce blog

Wednesday, May 11, 2022

Benarkah Konsep Multiverse seperti di Film Marvel Itu Ada? Ini Kata Ilmuwan - detikcom

Jakarta -

Teori multiverse atau multisemesta mulai ramai diperbincangkan dalam sebuah film marvel yakni Film Spiderman-No Way Home. Kemudian konsep multiverse kembali ramai saat muncul film Doctor Strange in the Multiverse of Madness.

Dalam konsep multiverse dijelaskan bahwa ada semesta lain selain yang kita tinggali sekarang. Lantas bagaimana konsep multiverse dalam pandangan sains?

Mengutip laman Britannica, gagasan multisemesta telah muncul dalam banyak versi, terutama dalam kosmologi, mekanika kuantum, dan filsafat.

Gagasan tersebut sering kali menegaskan keberadaan fisik aktual dari berbagai konfigurasi potensial atau sejarah alam semesta teramati yang diketahui.

Sedangkan istilah multiverse sendiri pertama diciptakan oleh filsuf Amerika William James pada tahun 1895. Namun istilah ini merujuk pada makna moral yang membingungkan dari fenomena alam dan bukan pada kemungkinan alam semesta lainnya.

Mengenal Teori Multiverse

Dikutip dari Live Science, teori multiverse mengungkapkan bahwa alam semesta kita, dengan ratusan miliar galaksi dan bintang yang hampir tak terhitung jumlahnya, serta membentang puluhan miliar tahun cahaya, mungkin bukan satu-satunya.

Dalam teori ini, membuka kemungkinan adanya alam semesta yang sama sekali berbeda dan saling terpisah jauh. Bisa jadi alam semesta kita hanyalah salah satu anggota dari alam semesta yang jauh lebih besar dan lebih banyak: multiverse.

Konsep multiverse muncul dalam beberapa bidang fisika (dan filsafat), tetapi contoh yang paling menonjol berasal dari sesuatu yang disebut teori inflasi.

Berasal dari Teori Inflasi

Dijelaskan NASA, bahwa teori inflasi menggambarkan peristiwa hipotesis yang terjadi ketika alam semesta kita masih sangat muda yakni kurang dari satu detik.

Dalam waktu yang sangat singkat, alam semesta mengalami periode ekspansi yang cepat kemudian mengembang menjadi banyak urutan besarnya lebih besar dari ukuran sebelumnya.

"Inflasi alam semesta kita diperkirakan telah berakhir sekitar 14 miliar tahun yang lalu," kata Heling Deng, seorang ahli kosmologi di Arizona State University dan seorang ahli dalam teori multiverse.

"Namun, inflasi tidak berakhir di mana-mana pada waktu yang sama. Ada kemungkinan bahwa ketika inflasi berakhir di beberapa wilayah, inflasi berlanjut di wilayah lain," imbuhnya kepada Live Science.

Jadi, dalam teori ini, ketika inflasi berakhir di alam semesta kita, ada kemungkinan daerah lain yang jauh lebih jauh inflasi masih berlanjut bahkan hingga hari ini.

Bukti Adanya Multiverse

Ilmuwan di Blue Marble, Institut Sains Antariksa, McCullen Sandora, mengatakan bahwa bukti terbesar dari multiverse adalah bahwa kehidupan itu ada, khususnya kehidupan cerdas yang mampu melakukan pengamatan kosmologis.

Aspek-aspek tertentu dari alam semesta, tampak istimewa dan penting untuk mendukung kehidupan, seperti umur panjang bintang, kelimpahan karbon, ketersediaan cahaya untuk fotosintesis, dan stabilitas inti kompleks.

"Alam multisemesta menawarkan satu penjelasan mengapa semua aspek (fitur) menguntungkan di alam semesta kita, yaitu bahwa alam semesta lain juga ada. Tetapi kami mengamati yang satu ini karena mampu mendukung kehidupan yang kompleks," kata Sandora.

Dengan kata lain, begitu banyak hal yang harus berbaris tepat di alam semesta kita sehingga keberadaan kehidupan tampaknya mustahil.

Dan jika hanya ada satu alam semesta, mungkin seharusnya tidak ada kehidupan di dalamnya. Tetapi dalam multiverse, ada cukup "peluang" bagi kehidupan untuk muncul di setidaknya satu alam semesta.

Kritik terhadap Teori Multiverse

Meski banyak teori yang mendukung namun konsep multiverse tidak sampai menemui ujung kepastian. Konsep ini telah banyak dikritik sebagai spekulasi atau filsafat daripada sains, yang memang menjadi perhatian yang sah mengenai jenis multiverse yang lebih terputus.

Beberapa perdebatan paling sengit adalah seputar legitimasi dan kegunaan argumen antropik seperti yang menjelaskan nilai konstanta kosmologis yang teramati.

Dalam konteks multiverse, sangat sulit untuk mendefinisikan apa sebenarnya kehidupan itu, atau apa yang dibutuhkannya. Selain itu, juga sangat sulit untuk menghitung atau membandingkan kemungkinan munculnya jenis kehidupan tertentu di berbagai jenis alam semesta.

Fisikawan teori di Columbia University, New York, Brian Greene, bahkan menekankan bahwa semua gagasan soal multiverse itu masih sangat spekulatif.
"Ada alasan untuk menganggap serius gagasan itu. Tetapi hal-hal tersebut jauh dari fakta sains," tuturnya.

Simak Video "Benedict Cumberbatch Buka Suara Soal Jumlah Doctor Strange di Multiverse"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/nwy)

Adblock test (Why?)


Benarkah Konsep Multiverse seperti di Film Marvel Itu Ada? Ini Kata Ilmuwan - detikcom
Kelanjutan Disini Klik

No comments:

Post a Comment

Facebook SDK

Featured Post

Sinopsis Film Agak Laen Tayang 1 Februari di Bioskop, Ceritakan Rumah Hantu di Pasar Malam - Tribun-Video.com

[unable to retrieve full-text content] Sinopsis Film Agak Laen Tayang 1 Februari di Bioskop, Ceritakan Rumah Hantu di Pasar Malam    Tribun...