Rechercher dans ce blog

Saturday, February 5, 2022

Melihat Sisi Istimewa Anak dari Film Pendek Karya Pemuda Sumedang - detikNews

Sumedang -

Anak adalah kehidupan, Mereka sekedar lahir melaluimu tetapi bukan berasal darimu. Walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu. Curahkan kasih sayang tetapi bukan memaksakan pikiranmu. Karena, mereka Dikaruniai pikirannya sendiri.

Penggalan puisi karya Kahlil Gibran diatas yang berjudul "Anakmu Bukanlah Milikmu" kiranya tepat untuk menggambarkan tema film pendek karya para pemuda Sumedang ini.

Film berjudul "Jaga" yang mengusung tentang persoalan anak ini membawa pesan bahwa potensi seorang anak tidak dapat diukur atau berpatokan pada salah satu bidang saja, seperti harus pintar matematika dan sebagainya. Pasalnya, setiap anak memiliki kecakapan dan ketertarikannya masing-masing.

Film Jaga sendiri telah mengikuti beberapa ajang festival film nasional dan masuk daftar nominasi dan finalis. Diantaranya, Finalis UI Film Festival 2021, Nominasi film terbaik indie dari Tebas Award 2021 dan Finalis Festival Semester Pendek 2021.

Untuk pertama kalinya, film tersebut diputar di Sumedang tepatnya di Rumah Kreatif Situraja pada Sabtu (5/2/2022).

Selaku Sutradara, Khrisna Refiaji mengatakan, film Jaga dibuat dengan membawa pesan bahwa setiap anak memiliki keunikannya masing-masing. Sehingga, lanjut dia, potensi anak tidak dapat diukur dengan berparokan pada standar tertentu.

"Seringkali kita dihadapkan dengan standar-standar yang tak seharusnya. Anak pintar haruslah anak yang pandai mata pelajaran tertentu, atau standar yang secara tak sadar telah diajarkan pada kita sedari kecil seperti anak laki-laki harus kuat jangan menangis, anak perempuan haruslah lemah lembut," ungkap Khrisna.

Khrisna mengatakan adanya standarisasi pada kemampuan anak, kerap kali menimbulkan ruang-ruang konflik di lingkungan anak-anak.

Nonton bareng film Jaga besutan sutradara Khrisna RefiajiNonton bareng film Jaga besutan sutradara Khrisna Refiaji Foto: Nur Azis/detikcom

"Ada beberapa anak yang dikucilkan dipergaulannya atau merasa kecil di antara teman-temannya lantaran tidak pintar dalam bidang tertentu, padahal unggul dalam bidang lain," terangnya.

Ia mengatakan, film ini juga sebagai bentuk kritisi akan kurangnya ruang bermain bagi anak.

"Dan juga kurangnya kepedulian kita terhadap anak terkait cara anak bersosialisasi," tegasnya.

Dalam waktu dekat, film Jaga juga rencananya akan diputar di sejumlah desa di Sumedang yang digagas oleh Panti Baca Ceria. Film tersebut akan diputar dengan konsep pertunjukan layar tancap.

"Dulu Panti Baca Ceria juga memang sudah mempunyai program Bioskop Masuk Desa, dan dengan adanya film Jaga ini, akan melanjutkan kembali program Bioskop Masuk Desa tersebut yang dijadwalkan untuk dilaksanakan pada Februari dan Maret 2022," ungkap Ipul Saepulloh (29) penggagas Panti Baca Ceria.

Ipul mengatakan, bagi warga Sumedang yang ingin menyaksikan film Jaga, bisa mengatur jadwal penayangan untuk di bulan selanjutnya.

"Jadi wargi Sumedang yang mau disinggahi oleh teman-teman Panti Baca Ceria bisa hubungi saja untuk menjadwalkan bulan selanjutnya, yakni bulan April 2022," tutur Ipul.

(yum/bbn)

Adblock test (Why?)


Melihat Sisi Istimewa Anak dari Film Pendek Karya Pemuda Sumedang - detikNews
Kelanjutan Disini Klik

No comments:

Post a Comment

Facebook SDK

Featured Post

Sinopsis Film Agak Laen Tayang 1 Februari di Bioskop, Ceritakan Rumah Hantu di Pasar Malam - Tribun-Video.com

[unable to retrieve full-text content] Sinopsis Film Agak Laen Tayang 1 Februari di Bioskop, Ceritakan Rumah Hantu di Pasar Malam    Tribun...