Rechercher dans ce blog

Friday, April 30, 2021

Review Film: Love and Monsters - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

'What doesn't kill you makes you stronger' benar-benar mendeskripsikan film Love and Monsters. Film ini mengisahkan perjuangan Joel (Dylan O'Brien) menerjang bahaya demi bisa bertemu kekasih hatinya kala SMA, Aimee (Jessica Henwick).

Tujuh tahun lalu, Joel sedang menikmati manisnya asmara bersama Aimee. Namun, itu berlangsung sebentar karena ancaman asteroid menghancurkan Bumi. Dengan segala upaya, manusia berhasil menghancurkan asteroid terlebih dahulu.

Sayangnya, hal itu malah membuat Bumi jadi tempat membahayakan. Hewan-hewan berubah jadi monster akibat senyawa kimia dari pecahan asteroid yang jatuh ke Bumi. Kini, para penyintas hidup dalam koloni di bawah tanah.


Joel (Dylan O'Brien) dan Boy dalam film Love and Monsters. dok. Netflix.Joel (Dylan O'Brien) dan Boy dalam film Love and Monsters (Foto: Netflix)

Selama tujuh tahun, Joel berupaya menemukan Aimee. Hingga suatu hari, ia mengetahui pujaan hatinya itu masih hidup dan berada 130 kilometer dari tempatnya. Sinopsis Love and Monsters bisa dibaca di sini.

Love and Monsters sejatinya menawarkan premis yang sederhana. Namun, Sutradara Michael Matthews mengemas kisah itu dengan amat menyenangkan.

Perjalanan Joel keluar dari kelompok dan mencari cinta di Bumi yang telah menjadi sarang monster sejatinya menunjukkan pendewasaan serta pengembangan kepercayaan diri sang tokoh utama.

Bertahun-tahun, Joel hanya menjadi koki di kelompoknya. Berlandaskan rindu dan rasa cinta, ia perlahan-lahan mengetahui cara menghadapi dunia. Perubahan itu pun ditampilkan dengan porsi yang pas.

Dimulai dengan pertemuan dengan anjing bernama Boy yang mengajarkannya untuk berani menghadapi trauma. Kehadiran Boy pun membuat penonton mungkin teringat dengan duo legendaris, Robert Neville (Will Smith) dan Sam, dalam film I am Legend.

Kisah berlanjut dengan pertemuannya dengan Clyde Dutton (Michael Rooker) dan Minnow (Ariana Greenblatt) yang mengajarinya banyak hal, seperti bertahan hidup dan jenis-jenis monster di luar sana. Pertemuan ini pun sedikit mengingatkan dengan film Zombieland.

Rekan-rekan baru tersebut yang membuatnya berhasil bertemu kembali dengan Aimee. Sayangnya pertemuan tersebut tak seindah yang ia bayangkan.

"Makanya move on," hal tersebut otomatis terlontar dari mulut saya ketika menyaksikan pertemuan Joel dan Aimee.

Tapi tak lama setelah itu, saya menyadari Joel tidak akan berkembang atau menjadi lebih berani apabila memutuskan untuk move on. Pengembangan karakter utama benar-benar terlihat jelas karena dorongan hatinya itu.

Jika move on, Joel juga tidak bisa melihat dunia luar, termasuk bertemu Mav1s yang selama ini hanya ia kenal lewat bongkahan besi tua. Perjalanan itu membuatnya bertemu banyak hal, bukan Aimee, yang ternyata bisa mengisi kekosongan hatinya.

Clyde Dutton (Michael Rooker) dan Minnow (Ariana Greenblatt) dalam Love and Monsters. dok. NetflixClyde Dutton (Michael Rooker) dan Minnow (Ariana Greenblatt) dalam Love and Monsters (Foto: Netflix)

Ilmu-ilmu dan pengalaman yang tertuang dalam diari bergambarnya tidak akan pernah ada, tidak akan penuh informasi, dan tidak akan menjadi bantuan bagi banyak orang apabila ia memutuskan move on dan tidak mencari Aimee.

Lewat perjalanan itu juga Joel jadi menyadari orang-orang yang berharga selama ini. Sebab, sebelum melakukan perjalanan, ia hanya terfokus pada Aimee.

Di sisi lain, Aimee menjadi salah satu orang yang paling realistis. Insiden dan perubahan dunia turut mengubah kehidupannya.

Ia hidup tanpa terikat kenangan manis di masa lalu. Hal itu pula yang membuatnya hanya hidup di koloninya dan bisa dibilang sudah berada di zona nyaman.

Joel (Dylan O'Brien) and Aimee (Jessica Henwick) dalam film Love and Monsters. dok. NetflixJoel (Dylan O'Brien) and Aimee (Jessica Henwick) dalam film Love and Monsters (Foto: Netflix)

Alhasil, Aimee menjadi kurang waspada dan kurang berhati-hati dalam mendeteksi potensi masalah di sekitarnya.

Hal lain yang membuat film Love and Monsters menyenangkan adalah hasil kerja tim desain yang membuat monster-monster terlihat begitu halus. Bentuknya tak begitu menyeramkan dan masih memperlihatkan gambaran hewan sebelum terinfeksi senyawa kimia.

Pada akhirnya, Love and Monsters merupakan film yang menyenangkan,menghibur, dan bisa disaksikan dengan santai. Boy stole the spotlight because he is a good boy indeed!

Film Love and Monsters tayang sejak 14 April 2021 dan bisa disaksikan di Netflix.

[Gambas:Youtube]

(fjr)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)


Review Film: Love and Monsters - CNN Indonesia
Kelanjutan Disini Klik

No comments:

Post a Comment

Facebook SDK

Featured Post

Sinopsis Film Agak Laen Tayang 1 Februari di Bioskop, Ceritakan Rumah Hantu di Pasar Malam - Tribun-Video.com

[unable to retrieve full-text content] Sinopsis Film Agak Laen Tayang 1 Februari di Bioskop, Ceritakan Rumah Hantu di Pasar Malam    Tribun...